SURABAYA – PDI Perjuangan Jawa Timur mempererat jalinan kebersamaan dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Upaya PDIP membangun tali persahabatan dengan NU tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi, namun juga sampai ke kota/kabupaten, hingga kecamatan se-Jatim.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Dra Sri Untari MAP mengatakan, silaturahmi dengan kalangan Nahdliyin penting dilakukan di provinsi ini. Sebab, jelas Untari, Provinsi Jatim yang merupakan basis NU, sebagian besar juga merupakan basis PDI Perjuangan.
Upaya mempererat tali silaturahmi antara PDIP dengan NU, khususnya di Jatim, jelas Untari, memiliki arti strategis. “Karena Jatim ini didominasi warna merah dan hijau, selain warna-warna yang lain. Merah diwakili PDIP, hijau diwakili NU,” kata Sri Untari, usai silaturahmi dengan pengurus NU Jatim di kantor PWNU Jatim, Kamis (28/4/2016).
Silaturahmi dengan NU, tambahnya, juga akan dilakukan DPC PDI Perjuangan di 38 kabupaten/kota, sampai ke PAC PDI Perjuangan di semua kecamatan se-Jawa Timur. DPC-DPC nanti berkoordinasi dengan PCNU setempat, dan PAC dengan MWC NU, sehingga tercipta hubungan struktural yang harmonis.
“Karena itu, diperlukan pertemuan yang tak hanya sekali dua kali. Tapi akan dilakukan secara rutin, berkala, untuk mendiskusikan hal-hal strategis di Jatim, dan juga yang bersifat praktis dalam membangun kesejahteraan rakyat melalui PDIP dan NU,” papar perempuan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur ini.
Tak sekadar silaturahmi, menurut dia, PDIP dan NU akan membahas persoalan strategis menyangkut ideologi negara, dan utamanya bagaimana meningkatkan kemakmuran rakyat Jawa Timur. Kerja sama yang akan dijalin, menyangkut bidang hukum, ekonomi, keagamaan, kesejahteraan.
Apalagi, ungkapnya, angka kemiskinan di provinsi ini sekarang masih 12 persen. “Jika nanti kita bergerak bersama, seperti menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan dengan berbagai program, maka hal itu akan sangat membantu,” ujar politisi asal Kota Malang ini.
Kebersamaan antara PDIP dengan NU, imbuh Untari, sebenarnya bukan hal yang baru. Back goundnya, ungkap Untari, adalah faktor kesejarahan, seperti antara KH Abdurrahman Wahid dengan Megawati Soekarnoputri, juga antara Presiden pertama RI Soekarno dengan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.
Juga bagaimana kemudian NU menjadi garda terdepan setelah kaum nasionalis untuk kepentingan melestarikan, merawat dan mengamalkan Pancasila. “Sehingga ketika dua kelompok kekuatan rakyat ini bersatu, maka, Jatim sebagai sebuah provinsi penyangga Indonesia, akan menjadi kuat dan kokoh,” pungkasnya.
Sementara itu, silaturahmi di kantor PWNU di Jalan Masjid Al-Akbar Timur diikuti pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim dan jajaran pengurus PWNU Jatim. Jajaran pengurus NU Jatim dipimpin ketuanya, KH Mutawakkil Alallah, sedang jajaran pengurus PDIP Jatim dipimpin Kusnadi, Ketua DPD PDIP Jatim. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS