JAKARTA — Litbang Kompas dalam surveinya yang digelar 22 Februari-5 Maret hasilnya menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih di urutan teratas. PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden.
“Jika dalam satu bulan ke depan potensi elektabilitas ini tidak ada perubahan, boleh jadi PDI-P akan mencatatkan diri sebagai parpol pertama yang bisa memenangi pemilu untuk kedua kali berturut-turut sejak era reformasi ini,” kata peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, kemarin.
Peluang PDIP menjadi juara bertahan dibayangi oleh parpol lain, terutama Partai Gerindra, yang dipilih oleh 17 persen responden.
Wahyu menyebut tingginya elektabilitas PDIP disebabkan efek ekor jas dari Capres Joko Widodo alias Jokowi. “Parpol yang tidak seberuntung PDI-P dan Gerindra harus berpikir keras untuk mendapatkan insentif elektoral di pileg saat mendukung pasangan calon di pilpres,” kata Wahyu.
Parpol peserta pemilu lainnya memang mendapatkan elektabilitas yang jauh berada di bawah PDI-P dan Gerindra.
Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga, misalnya, hanya dipilih oleh 9,4 persen responden menyusul di bawahnya yakni PKB dengan 6,8 persen, Demokrat 4,6 persen, PKS 4,5 persen, PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.
Sisanya adalah parpol-parpol yang terancam tak lolos ambang batas parlemen. Meski sudah ditambah dengan margin of error 2,2 persen, suara mereka tak cukup untuk melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Di kategori ini ada Hanura 0,9 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, serta empat partai politik pendatang baru, yakni Perindo 1,5 persen, PSI 0,9 persen, Berkarya 0,5 persen, dan Garuda 0,2 persen.
Survei Litbang Kompas menggunakann metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden. Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar +/- 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana
Sementara itu, Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) minta caleg PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2019.
“Intinya memberikan semangat dan mau mengingatkan untuk mengajak selalu. Ini saya sampaikan agar mengajak masyarakat untuk datang ke TPS berbondong-bondong, jangan sampai ada yang golput,” kata Jokowi usai memberi pembekalan kepada para caleg PDIP dapil DKI Jakarta, Rabu malam.
Jokowi mengatakan yang perlu ditingkatkan saat ini adalah kerja di tataran bawah. “Ya ini tinggal kerja di bawah saja, kerja di lapangan, sudah nggak ada rapat-rapat lagi. Menurut saya itu, tadi yang kita tekankan juga itu,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS