BATU – DPD PDI Perjuangan menggelar Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial bagi para staf dari anggota legislatif dan eksekutif kader Banteng selama dua hari, mulai Sabtu (3/4/2021).
Pelatihan bertema ‘Membangun Media Partai Sebagai Etalase Partai dan Citra Diri Kader’ ini berlangsung di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu.
Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDI Perjuangan Jawa Timur SW Nugroho, SH menjelaskan, ada tiga faktor yang melatarbelakangi terselenggaranya kegiatan ini.
“Pertama kita ingin memastikan kegiatan-kegiatan kerakyatan para petugas PDI Perjuangan baik di eksekutif dan legislatif, bisa tersampaikan ke publik,” jelas Nugroho.
Menurutnya, banyak pemberitaan, baik melalui media umum maupun media sosial yang menyerang Partai pemenang pemilu ini.
Diharapkan, kegiatan-kegiatan kerakyatan dari kader PDI Perjuangan, termasuk yang di legislatif maupun eksekutif bisa tersampaikan ke publik dan mengimbangi berita-berita yang menyerang Partai.
“Semakin banyak kegiatan tersebut disampaikan ke publik semakin baik adanya, karena berita hoax tanpa ada counter, bisa dianggap sebagai kebenaran,” ujarnya.
Faktor kedua, lanjut Nugroho, adalah perkembangan teknologi dan informasi yang sudah semakin massif. Sehingga PDI Perjuangan Jawa Timur memandang perlunya transformasi dalam publikasi kegiatan Partai.
Semua orang, terang Nugroho, saat ini sudah berpindah ke gadget masing-masing untuk mengakses informasi. Setiap orang sekarang pun bisa membuat berita masing-masing, dan mempublikasikan sendiri.
“Sehingga kita kemudian melakukan pelatihan ini agar kawan-kawan di dewan maupun kepala daerah bisa mempublikasikan kegiatan yang mereka lakukan,” terang Nugroho.
Faktor ketiga, lanjut anggota DPRD Provinsi Dapil X tersebut, publikasi ini juga sebagai laporan petugas partai kepada pimpinan partai. “Berita yang kita publish itu juga diikuti para pimpinan partai, itu yang kita lakukan,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, tambah dia, para staf anggota legislatif dan eksekutif di Jawa Timur mempunyai kemampuan dasar jurnalistik. Misalnya, pemahaman mengenai 5W 1H, dan cara memotret yang layak untuk dipublikasi.
Sehingga dengan melakukan pelatihan ini kawan-kawan di dewan maupun kepala daerah bisa mempublikasikan kegiatan melalui media kekinian yang disukai milenial, baik youtube, IG, potcast dan lainnya,” terang Nugroho.
Oleh karena masih dalam masaa pandemi, acara pelatihan dua hari dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Saat registrasi, semua peserta harus di-tes rapid antigen lebih dulu.
Jika hasilnya menunjukkan reaktif, yang bersangkutan dipersilakan kembali ke daerahnya. Bagi yang lolos, selama pelatihan harus bermasker, selalu menjaga jarak, mencuci tangan, dan dilarang keluar area Wisma Perjuangan. (ace)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS