SURABAYA – Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menyelenggarakan “Pendidikan Kader Pratama” secara daring, pada Jumat (30/7/2021).
Terbagi dalam 13 sesi, diklat kader pratama ini dilaksanakan untuk menyiapkan kader-kader PDI Perjuangan yang lebih matang secara ideologi dan praktis dalam bergerak di tengah masyarakat.
Baca: Kantor DPP PDI Perjuangan di Lentengagung Diubah jadi Gedung Sekolah Partai
Kepala Badiklatda PDI Perjuangan Jawa Timur Daniel Rohi menerangkan, Diklat Pratama ini dijalankan untuk terus bergerak di tengah keterbatasan di masa pandemi.
Khususnya, dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) kader sesuai dengan nilai 5 mantap kader PDI Perjuangan.
“Prestasi adalah menghasilkan profil kader yang sebagai prajurit di garis terdepan, kader yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, mampu menyerap aspirasi dan mengimplementasikan kebutuhan masyarakat,” ungkap Daniel Rohi, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Tangani Pandemi Covid-19, Kusnadi Minta DPC Bangun Posko Gotong-Royong di Setiap Kecamatan
Pendidikan kader pratama ini, diikuti 130 orang berasal dari berbagai DPC 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Menurut Daniel Rohi, pendaftaran dilakukan secara online melalui google form, agar kader terbiasa menggunakan media sosial.
“Untuk mencapai 4 potensi umum, pengembangan Ideologi Pancasila, pengembangan sikap dan keterampilan, kemampuan kerja sama dalam tim, dan kemampuan analisis sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengapresiasi kehadiran para delegasi tiap DPC untuk mengikuti acara kaderisasi pratama ini secara virtual.
Dia menekankan, sesuai dengan instruksi DPP partai, bahwa kaderisasi harus terus berjalan walaupun masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Namun, tugas partai harus dapat dilaksanakan dengan baik, salah satunya terkait kebutuhan kaderisasi.
“Kita diberi tugas untuk menunjukkan visi misi PDI Perjuangan. Kita kabarkan pada semua orang untuk mengerti dan memahami PDI Perjuangan sebagai apa,” kata Sri Untari.
Sebagai seorang kader, dia pun mengingatkan, sudah seharusnya kader Banteng memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan tugas-tugas secara organisasi, ideologi, SDM, program.
“Pada prinsipnya, mari kita ikuti dengan penuh tanggung jawab, sekalipun daring. Jadi kedisiplinan, pengertian, pemahaman, dan kekokohan dari seorang kader dibutuhkan untuk partai kita, selama-lamanya,” tegasnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS