MALANG – DPRD Kota Malang kembali memberikan ruang bagi karya kreatif masyarakat Kota Malang. Kali ini cukup unik, Gedung DPRD Kota Malang akan menjadi ruang pameran karya anak-anak berkebutuhan khusus. Paguyuban Peduli Insan Berkebutuhan Khusus (P2IBK) Nareswari mengadakan kegiatan “Kreasi Anak Negeri” di lobi Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (19/11/2021). Kegiatan ini dilakukan untuk menyambut Hari Disabilitas Nasional. Kegiatan dibuka dengan Tari Bedoyo dari SLB PGRI Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, yang melihat langsung penyelenggaraan pameran tersebut, memberikan apresiasi dan dukungan penuh.
“Saya kagum sekali, karena tadi lihat penampilan tari. Yang menari adalah anak-anak tuna rungu. Saya heran kok bisa, ini gurunya sangat hebat, anak-anaknya juga hebat sekali. Tidak bisa dengar, tapi pas sekali iramanya,” kata Made.
Karya-karya anak-anak berkebutuhan khusus yang dipamerkan amat beragam, mulai dari lukisan, kerajinan tangan, tas, dompet, hingga kuliner. Untuk urusan harga jual juga sangat terjangkau.
Made menegaskan, DPRD Kota Malang selalu mendorong kegiatan yang mampu mengeksplorasi karya kreatif warga. Sebab itu, pihaknya selalu mempersilahkan warga untuk menggunakan gedung DPRD Kota Malang.
“Nah, kami ini kan sering dapat tamu, kunjungan dari luar daerah. Sebelum pandemi bahkan satu hari bisa ratusan. Nah, ini makanya kita buatkan ruang namanya Pojok UMKM. Ini akan kita khususkan untuk jadi ruang pamer dan jual khusus hasil karya UMKM anak-anak berkebutuhan khusus dan disabilitas lainnya,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut.
Sementara itu, Syukur, perwakilan wali murid anak berkebutuhan khusus menjelaskan, ruang pameran ini bisa menjadi awal yang baik untuk membangun kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan paguyuban anak berkebutuhan khusus. Terutama dalam rangka menciptakan berbagai ruang untuk pengembangan karya kreatif yang di dalamnya turut melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus lainnya di masa depan.
“Kami sebagai orang tua sangat mengapresiasi respon positif kegiatan ini bisa berjalan dan dimulai. Goal kita adalah bagaiamana anak-anak kita bisa dilihat potensinya. Berkembang dan bisa bekerja juga diterima semua bidang dan sektor pekerjaan,” ungkap Syukur.
Dia berharap kegiatan serupa dapat didorong terus-menerus. Dia juga meyakini, melalui paguyuban dan bimbingan tenaga pendidik anak berkebutuhan khusus ini, anak-anak kaum disabilitas dan berkebutuhan khusus bisa berkembang. (ace/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS