Selasa
26 November 2024 | 10 : 43

Nugroho Dorong Pengelolaan Sampah Organik, Ini Manfaatnya

pdip-jatim-211114-nugroho-4

MOJOKERTO – Plh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, SW Nugroho, berharap Agro Edukasi MSP yang letaknya bersebelahan dengan tempat pembuangan akhir (TPA) Karangdiyeng menjadi contoh pengelolaan sampah organik menjadi pakan ternak maupun pupuk organik.

Hal itu disampaikan SW Nugroho di sela kesibukannya menyampaikan materi Diklat Kader Pratama Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) di Wisma Perjuangan, Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Sabtu malam (12/11/2021).

“Saya ingin Agro Edukasi MSP di TPA Karangdiyeng menjadi contoh menghabiskan sampah organik menjadi pakan ternak dan pupuk, sehingga TPA tersebut bisa berumur panjang karena sampahnya terus diurai,” terang Nugroho.

Dari data yang diperoleh, anggota komisi B DPRD Provinsi Jatim ini menerangkan, dalam kurun waktu satu tahun, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah dan 60 persen di antaranya adalah sampah organik.

“Ini kan bisa jadi peluang ekonomi masyarakat, sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dari itu Agro Edukasi MSP berdiri untuk menjadi contoh Pusat Pelatihan, Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), termasuk pengolahan sampahnya,” terang Nugroho.

Selain menjadi sumber penyakit karena banyaknya kuman jika sampah yang menumpuk tidak dikelola, lanjut Dewan pengawas Agro Edukasi MSP ini, sampah organik tersebut akan menghasilkan gas metana yang berdampak langsung pada pemanasan global.

“Sampah makanan yang bersifat organik akan menghasilkan gas metana yang berdampak langsung pada fenomena pemanasan global dan bahkan kemungkinan untuk menyebabkan ancaman ekonomi yang disebabkan oleh krisis pangan karena makanan yang terus berakhir di tempat sampah,” beber Wasekin DPD PDI Perjuangan Jatim ini.

Untuk itu, Agro Edukasi MSP ini hadir dan terus melakukan kajian dengan tujuan untuk memberikan solusi dari resiko pemanasan global, biaya produksi pakan yang tinggi hingga penumpukan sampah yang terus-menerus terjadi.

Diketahui, selain menjadi pusat pendidikan pertanian, tempat tersebut juga akan dijadikan sebagai industri pakan ternak dengan memanfaatkan sampah organik yang ada di TPA Karangdiyeng. Pemanfaatan sampah organik bisa menjadi pakan ternak, pakan lele, dan pupuk organik. (arul/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...