MOJOKERTO – Plh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, SW Nugroho, berharap Agro Edukasi MSP yang letaknya bersebelahan dengan tempat pembuangan akhir (TPA) Karangdiyeng menjadi contoh pengelolaan sampah organik menjadi pakan ternak maupun pupuk organik.
Hal itu disampaikan SW Nugroho di sela kesibukannya menyampaikan materi Diklat Kader Pratama Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) di Wisma Perjuangan, Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Sabtu malam (12/11/2021).
“Saya ingin Agro Edukasi MSP di TPA Karangdiyeng menjadi contoh menghabiskan sampah organik menjadi pakan ternak dan pupuk, sehingga TPA tersebut bisa berumur panjang karena sampahnya terus diurai,” terang Nugroho.
Dari data yang diperoleh, anggota komisi B DPRD Provinsi Jatim ini menerangkan, dalam kurun waktu satu tahun, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah dan 60 persen di antaranya adalah sampah organik.
“Ini kan bisa jadi peluang ekonomi masyarakat, sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dari itu Agro Edukasi MSP berdiri untuk menjadi contoh Pusat Pelatihan, Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), termasuk pengolahan sampahnya,” terang Nugroho.
Selain menjadi sumber penyakit karena banyaknya kuman jika sampah yang menumpuk tidak dikelola, lanjut Dewan pengawas Agro Edukasi MSP ini, sampah organik tersebut akan menghasilkan gas metana yang berdampak langsung pada pemanasan global.
“Sampah makanan yang bersifat organik akan menghasilkan gas metana yang berdampak langsung pada fenomena pemanasan global dan bahkan kemungkinan untuk menyebabkan ancaman ekonomi yang disebabkan oleh krisis pangan karena makanan yang terus berakhir di tempat sampah,” beber Wasekin DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Untuk itu, Agro Edukasi MSP ini hadir dan terus melakukan kajian dengan tujuan untuk memberikan solusi dari resiko pemanasan global, biaya produksi pakan yang tinggi hingga penumpukan sampah yang terus-menerus terjadi.
Diketahui, selain menjadi pusat pendidikan pertanian, tempat tersebut juga akan dijadikan sebagai industri pakan ternak dengan memanfaatkan sampah organik yang ada di TPA Karangdiyeng. Pemanfaatan sampah organik bisa menjadi pakan ternak, pakan lele, dan pupuk organik. (arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS