Jumat
24 Oktober 2025 | 6 : 07

Nugroho Ajak Ibu-ibu Ikut Deteksi Dini Paham Transnasional

pdip-jatim-220730-wasbang-talung-blandong-1

“Hati-hati dengan medsos, karena isinya 70 persen hoaks. Sering saat mendapat kiriman berita atau informasi lainnya, kita langsung nge-share meski belum tahu kebenarannya”

MOJOKERTO – Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur SW Nugroho mengatakan, ada cara gampang mendeteksi orang-orang sebagai kelompok yang berusaha menggerogoti ideologi negara Pancasila.

Deteksi dini terhadap penyebar paham dan gerakan radikalisme-intoleransi yang menginfiltrasi di setiap sektor kehidupan masyarakat itu, sebut Nugroho bisa dilakukan oleh semua elemen masyarakat, termasuk para ibu-ibu rumah tangga.

Menurutnya, orang-orang yang berusaha merongrong Pancasila, biasanya suka menyalahkan pemerintah atau kelompok lain yang bukan kelompoknya, juga mereka yang suka membid’ahkan, dan mengafirkan orang lain.

“Kalau ada yang seperti itu di lingkungan sekitar rumah ibu-ibu, bisa disampaikan ke Pak Kades, atau Babinsa setempat,” kata Nugroho.

Imbauan itu dia sampaikan di depan kalangan perempuan dalam acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Balai Desa Talun Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (30/7/2022).

Sosialisasi wawasan kebangsaan bertema “Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” itu diikuti kalangan perempuan dari berbagai desa se-Kecamatan Dawar Blandong.

Dia mengatakan, deteksi dini itu penting dilakukan, karena saat ini marak paham transnasional yang berusaha mengerogoti ideologi Pancasila dan mengubah pemahaman tentang berbangsa dan bernegara.

“Dan sesungguhnya yang paling berbahaya saat ini adalah adanya paham transnasional, yakni paham yang diimpor dari luar, namanya khilafah,” beber Nugroho.

Anggota DPRD Jatim dari dapil Mojokerto-Jombang ini juga menyampaikan, pengaruh ideologi luar itu merasuki pikiran masyarakat dengan berbagai cara.

Yang paling marak, sebutnya, lewat media sosial melalui smatphone, yang hampir semua orang punya.

“Hati-hati dengan medsos, karena isinya 70 persen hoaks. Sering saat mendapat kiriman berita atau informasi lainnya, kita langsung nge-share meski belum tahu kebenarannya,” tuturnya.

“Paham transnasional ini juga mempengaruhi masyarakat Indonesia lewat medsos,” sambung legislator yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang digelar SW Nugroho kali ini juga dihadiri Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Mojokerto Nurida Lukitasari.

Hadir juga Kepala Desa Talun Blandong, Anton Suprapto serta pemateri sosialisasi wawasan kebangsaan, Herly Sulistyo. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...