Kamis
23 Oktober 2025 | 6 : 05

Novita Hardini Kawal Transformasi Pendidikan di Trenggalek

pdip-jatim-240503-novita-kawal-pendidikan-1

TRENGGALEK – Sebagai mitra pemerintah, TP PKK Kabupaten Trenggalek memiliki peran penting dalam mengawal visi misi yang diusung daerahnya. Salah satunya di sektor pendidikan.

Transformasi pendidikan di Bumi Menak Sopal sendiri tidak lepas dari peran Novita Hardini, SE., ME., Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek. Melalui kerja kerasnya, PPK Trenggalek mampu mendorong transisi PAUD ke SD itu bisa menyenangkan.

Belum lagi perannya dalam pembangunan gender, partisipasi sekolah bagi perempuan yang lebih tinggi dari laki-laki. Selain itu sekolah perempuan dan juga upaya mendorong lahirnya 5.000 wirausaha perempuan baru melalaui Whoman Preneur.

Kenaikan IPM Kab Trenggalek dari tahun sebelumnya menjadi 71,96 pada tahun 2023, ini adalah prestasi tersendiri bagi Kabupaten Trenggalek pasca pandemi Covid-19 yang mengguncang hampir seluruh persoalan di semua bidang kehidupan.

“Indeks pembangunan gender kita menunjukkan adanya kenaikan, angka partisipasi sekolah perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Usia harapan hidup perempuan juga menunjukkan angka lebih tinggi dibanding laki laki,” ucap Novita Hardini di Trenggalek, dalam momentum Hardiknas, Kamis (2/5/2024)

Menurutnya, gerakan Tim Penggerak PKK dan ormas perempuan telah mampu meningkatkan literasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan perilaku hidup sehat. Karena sasaran edukasi lebih banyak diikuti oleh kelompok perempuan.

Melalui peran UPRINTIS Indonesia, sebutnya, pemberdayaan ekonomi secara masif untuk melahirkan wirausaha perempuan dan wirausaha muda terus dilakukan.

“Hal ini mendukung misi Kabupaten Trenggalek mewujudkan 5000 wirausaha baru, melalui literasi pendidikan usaha yang tepat,” sambung Master of Economic UIN SATU tersebut.

Meningkatnya partisipasi perempuan di bidang pendidikan diwarnai dengan upaya Pemerintah Kabupaten Trenggalek secara serius mengembalikan Anak Tidak Sekolah ke lembaga formal maupun ke lembaga non formal sebanyak 214 anak.

Menurunnya angka perkawinan pada usia anak pada angka 1,6% telah berkorelasi pada upaya mencegah anak putus sekolah.

Pendidikan inklusi juga sedang dikembangkan di Trenggalek, tidak hanya diakses oleh anak-anak berkebutuhan khusus tetapi juga anak-anak yang tereksklusi secara sosial.

“Beberapa program kolaboratif berupa bantuan pendidikan bagi keluarga miskin dan bantuan sosial lainnya telah membantu upaya peningkatan partisipasi sekolah,” tutupnya. (man/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...
KABAR CABANG

Ajak Warga Surabaya Waspadai Cuaca Ekstrem, Buleks: Tolong Awasi Aktivitas Anak-anak

SURABAYA – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks), ...
KABAR CABANG

Gus Ipin: Santri dan Ulama Punya Peran Strategis dalam Perjuangan Kemerdekaan

Gus Ipin mengajak para santri tetap teguh memegang prinsip dasar ilmu dan adab, terutama di tengah gempuran narasi ...
EKSEKUTIF

1.379 Orang Tua Hebat Diwisuda, Eri Minta Pengasuhan Anak 0-5 Tahun Lebih Terukur

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK kembali menggelar prosesi wisuda bagi ...
LEGISLATIF

Gelar FGD Ngopi, Ina Ammania Komitmen Satukan Langkah untuk Kemajuan Pesantren

BANYUWANGI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Ina Ammania, menggelar kegiatan Ngobrol Pendidikan Agama Islam ...