KEDIRI – Ada yang istimewa dalam rangkaian acara memperingati hari jadi Kabupaten Kediri ke 1218 tahun. Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata menggelar momen langka, Parade Cikar, Jumat (25/3/2022).
Sebanyak 40 ekor sapi ikut dilibatkan dalam acara parade sarana transportasi tradisional tersebut. Puluhan ekor sapi yang dilibatkan itu merupakan tipikal sapi pekerja yang biasanya digunakan para petani dalam aktivitas pertaniannya.
“Khusus sapi cikaran ini kita menggunakan jenis Brahman dan PO. Jenis Brahman dan PO adalah sapi yang tahan panas dan memiliki otot sangat kuat,” terang Pradeka Ipung Hariyanto, koordinator Bajingan Kediri, komunitas pelestari alat tradisional cikar.
Menurutnya alat transportasi tradisional cikar merupakan salah satu budaya nenek moyang yang perlu untuk dilestarikan. Yang terlibat dalam giat parade ini, sebutnya, merupakan gabungan dari sejumlah pemilik cikar yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri.

“Sapi sapi ini bisa diajak untuk bersahabat. Sangat jinak dan sangat nurut. Biasanya sahabat petani,” ujarnya.
Pradeka menjelaskan, para pemilik cikar yang ikat parade tergabung dalam komunitas Bajingan, yang kepanjangannya Bagus Ing Jiwo Angen Angen Ing Pangeran.
“Itu merupakan arti sebuah kepanjangan, jadi bukan bermakna jelek. Singkatan itu sebenarnya sudah ada, kita hanya nguri-uri saja,” jelas Pradeka.
Komunitas Bajingan Kediri dibentuk baru 3 tahun lalu. Komunitas ini dibentuk agar kendaraan tradisional cikar yang ada di wilayah Kabupaten Kediri tidak punah dan tetap lestari.

Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang hadir dalam Parade Cikar dan duduk di samping kusir sebuah cikar menjelaskan, bahwa alat transportasi cikar kesehariannya digunakan untuk mengangkut hasil panen petani menuju ke pasar.
Digelarnya Parade Cikar, lanjut kader PDI Perjuangan itu, untuk mengenalkan lebih dekat moda transportasi tradisional kepada anak muda dan anak cucu kelak. Cikar dulunya beroda besi dengan diameter 160 centimeter, namun seiring bergulirnya waktu sudah dilakukan modifikasi.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini tidak menyangka antusias warga menyaksikan parade cikar sangat tinggi. Hal itu semakin menyemangati para pemilik cikar, bahkan mereka ingin kegiatan tersebut bisa dijadikan even tahunan .
“Kita Pemerintah Kabupaten Kediri akan mencarikan ruang untuk kita buatkan acara rutin parade cikar,” kata Mas Dhito. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS