NGAWI – Iklim usaha di Kabupaten Ngawi terbilang kondusif. Buktinya, para pengusaha lokal banyak berperan dalam kewirausahaan. Tak cuma itu, tujuh investor masuk dengan nilai investasi triliunan rupiah berpotensi menyerap puluhan ribu tenaga kerja.
Hal itu disampaikan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono usai pelantikan BPC HIPMI Kabupaten Ngawi di Pendopo Wedya Graha, Sabtu (15/1/2022).
Bupati Ony menyebut, adanya pengusaha lokal juga memberikan alternatif pilihan bagi warga masyarakat Ngawi dalam mencari pekerjaan.
“Banyak hal yang bisa disinergikan, kami berharap kegiatan BPC HIPMI Kabupaten Ngawi bisa bermanfaat bagi masyarakat Ngawi,” ucap Bupati Ony kepada awak media.
HIPMI Kabupaten Ngawi disebut Bupati Ngawi telah banyak berperan dalam perkembangan dunia kewirausahaan di Ngawi.
Diantaranya yang dia sebutkan, HIPMI Kabupaten Ngawi telah tersertifikasi menjadi trainer pelaku UMKM. Kurasi barang-barang yang belum tersertifikasi.
“Itu dari HIPMI sudah bisa memfasilitasi,” ujar Bupati dari PDI Perjuangan itu.
Termasuk saat Bupati Ngawi meminta HIPMI untuk membuat Koperasi Tani Ngawi Mandiri. Dimana Koperasi itu sebagai vendor kepada perusahaan beras yang ada di Kabupaten Ngawi, sebagai penguatan kelembagaan Poktan dan Gapoktan.
“Banyak yang sudah dilakukan HIPMI, tinggal kita mendukung, memberikan peluang-peluang apa yang bisa disinergikan,” ujarnya.
Tujuh Investor Tanam Modal di Ngawi, Potensi Serap Puluhan Ribu Pekerja
Sementara itu, masih di lokasi yang sama, Bupati Ngawi menyebut telah ada tujuh Investor yang menanam modal di Kabupaten Ngawi.
Nilai investasinya pun tak sedikit. Dari total tujuh investor, mencapai triliunan rupiah.
“Total investasinya kurang lebih Rp 1,8 triliun dari tujuh investor itu,” ucapnya.
Investor yang masuk di Kabupaten Ngawi itu, jelas Bupati Ngawi, empat diantaranya bergerak di bidang alas kaki, perusahaan lem, tas rajut, dan pabrik pakan ternak.
“Lahan yang diminta kurang lebih 75 hektar. Tiga perusahaan di Geneng, dua di Kasreman, satu di Karangjati, dan satu di Sidolaju,” ungkapnya.
Dengan adanya ke tujuh perusahaan itu, kata Bupati Ngawi, berpotensi menyerap hingga 27 ribu tenaga kerja.
“Total lahan yang diminta 75 hektar, total investasi dari tujuh itu Rp1,8 triliun. Dan serapan tenaga kerjanya kurang lebih 27 ribu,” ucapnya. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS