MAGETAN – Jelang tutup tahun 2016, kader PDI Perjuangan di Kabupaten Magetan menggelar bakti sosial khitanan massal, Kamis (29/12/2016). Acara khitan massal itu berlangsung di aula kantor DPC PDI Perjuangan Magetan, Jalan Bibis Sukomoro.
Ketua DPC PDI Perjuangan Magetan Joko Suyono mengatakan, baksos khitanan massal sengaja digelar di akhir tahun karena bertepatan dengan hari libur sekolah. Acara ini juga jadi rangkaian peringatan ulang tahun PDI Perjuangan.
“Semestinya Januari depan, tapi kita majukan sekarang supaya banyak yang bisa ikut serta. Ternyata banyak pihak lain yang juga menggelar khitanan massal. Alhamdulillah dengan sosialisasi yang hanya satu minggu banyak anak yang ikut. Target kami bisa sampai 50-an anak. Tapi 30 ini sudah lebih dari cukup,” terang Joko.
Anak-anak yang mengikuti khitan gratis ini berasal dari berbagai desa di Magetan. Mereka diantar orangtua masing-masing dan pengurus PDI Perjuangan setempat.
Joko yang juga Ketua DPRD Magetan ini tidak mengkhususkan bagi keluarga pengurus saja, tapi juga masyarakat umum terutama para dhuafa.
Sementara itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Bambang Yuwono yang hadir dalam acara ini mengatakan, di usianya yang sudah 44 tahun, PDI Perjuangan akan terus mendekatkan diri pada rakyat.
“Salah satu caranya, dengan membuat program kegiatan yang menyentuh langsung pada kebutuhan real masyarakat seperti khitanan ini,” kata Bambang Yuwono.
Selain itu, tambah dia, PDI Perjuangan ingin menyebarkan pengetahuan pada masyarakat bahwa khitan sekarang sudah modern.
Metode yang dipakai adalah AlsiKlamp, sebuah metode khitan dengan memasangkan alat khusus pada penis tanpa jahitan dan tanpa pendarahan berlebih. Meski tergolong masih mahal, tapi metode ini paling minim resiko sakit.
“Dengan metode khitan modern ini, anak-anak tidak perlu lagi takut dikhitan. Selesai khitan tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Tetap bisa sekolah, jadi tidak perlu menunggu libur panjang baru khitan,” jelas Logos, sapaan akrabnya.
Istimewanya, selain menggunakan metode khitan modern, anak-anak juga diberi terapi hipnotis untuk menghilangkan kecemasan dan ketakutan sebelum melakukan khitan.
Mereka juga dihibur kesenian reyog. Ada juga komunitas pecinta hewan reptil yang didatangkan khusus untuk melatih keberanian anak.
Program yang pertama kali dilaksanakan di Magetan ini dianggap sukses oleh Logos. Karena itu, dia ingin program ini dikembangkan di DPC PDIP lain, khususnya di dapil 7 Jatim (Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan-red).
“Khusus dapil 7 Jatim, kita akan buat program serupa. Ini ternyata bagus dan bermanfaat bagi masyarakat. Jadi kehadiran PDI Perjuangan dapat dirasakan di tengah masyarakat,” pungkas pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS