Selasa
26 November 2024 | 3 : 42

Mufti Anam: Rencana Impor Beras Membuat Petani Makin Terdesak

pdip-jatim-mufti-anam-200321-1

SURABAYA  – Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam minta Menteri Perdagangan M Lutfi untuk lebih bijak dalam mengelola kebijakan stok komoditas pangan. Terutama terkait rencana impor 1 juta ton beras.

Legislator Banteng DPR dari dapil 2 Jawa Timur (Pasurun-Probolinggo) itu mengatakan, rencana impor beras itu dikeluarkan di saat yang tidak tepat, berbarengan dengan panen raya di banyak daerah. 

“Kalau tujuan dari pernyataan impor beras 1 juta ton itu untuk mencegah spekulan, justru rencana ini punya dampak merusak luar biasa bagi petani,” ujar Mufti Anam di Surabaya, Jumat (19/3/2021).

Saat ini, kata dia, panen raya berlangsung di hampir seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh, Sumut, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel, dan sebagainya. 

Menurutnya, harga gabah petani yang sudah tertekan, semakin tertekan dengan pernyataan Mendag bahwa pemerintah akan impor 1 juta ton beras. 

“Di Jatim, di Pasuruan dapil saya, harga jual gabah kering panen (GKP) sudah di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah,” ungkap Mufti.

“Jadi derita petani lengkap. Saat tanam susah pupuk bersubsidi, eh pas panen ada pernyataan Pak Mendag kita akan impor beras 1 juta ton. Tolong pikirkan nasib petani,” pintanya.

Dia berharap, Mendag memperhitungkan stok dalam merencanakan impor komoditas. 

“Rencana impor beras dari Pak Mendag ini membuat petani semakin terdesak. Karena pada faktanya, produksi beras nasional kita tahun lalu sukses naik meskipun tipis, total 31,3 juta ton,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Tahun ini punm sebutnya, produksi beras diprediksi akan naik. Berdasarkan data BPS, potensi produksi beras Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton, naik 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan Januari-April 2020 sebesar 11,46 juta ton.

Dengan produksi Januari-April 14,54 juta ton beras, konsumsi beras masyarakat di waktu yang sama hanya 9,72 juta ton, jadi ada potensi surplus 4,81 juta ton. 

“Potensi surplus ini mestinya diserap optimal, bukan malah melempar rencana impor. Mestinya kan jelang panen raya itu pemerintah mengoptimalkan bagaimana penyerapan beras petani, bukan malah melempar rencana impor 1 juta ton beras,” tuturnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...