TULUNGAGUNG – Selama 2 hari berturut-turut, anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Erma Susanti menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Kabupaten Tulungagung.
Pada Sabtu (12/11/2022) sosialisasi wawasan kebangsaan digelar di Desa Pulosari Kecamatan Ngunut, dan pada Minggu, (13/11/2022) di Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.
“Ini adalah kegiatan wawasan kebangsaan dengan tema hari Pahlawan. Kegiatan ini melibatkan masyarakat khususnya generasi muda,” kata Erma Susanti di Tulungagung. Minggu (13/11/2022).
Menurutnya, momentum peringatan Hari Pahlawan, harus dijadikan sebagai upaya merekognisi (pengenalan) peran pemuda khususnya di era digital saat ini.
Dalam artian, era perkembangan teknologi informasi (IT) adalah satu tantangan bagi para pemuda yang harus dimanfaatkan secara positif.
“Ini salah satu upaya mengantarkan para pemuda menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan mempunyai daya saing di era perkembangan IT,” ucapnya.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menambahkan, pada 2045 nanti, Indonesia sedang menghadapi bonus demografi yaitu para generasi muda yang saat ini masuk jenjang SD, SMP, SMA dan mahasiswa akan mengisi 70 persen penduduk usia produktif.
Untuk itu, pemerintah mulai dari sekarang sudah menyiapkan para pemuda agar menjadi generasi penerus bangsa yang unggul sehingga target Indonesia Emas bisa tercapai. “Dengan generasi unggul maka akan menjadi penduduk yang produktif sehingga Indonesia akan menjadi negara yang kaya dan sentosa,” ungkapnya.
Namun, jika bonus demografi ini tidak disiapkan, akan menjadi ancaman negara Indonesia, karena generasi penerus dalam jumlah besar yang tidak produktif akan menjadi beban negara dan negara bisa bangkrut.
Untuk menyiapkan itu, Presiden Jokowi juga terus mengingatkan pada masyarakat bahwa Indonesia punya tantangan besar yaitu bonus demografi yang harus dijawab dengan memaksimalkan potensi generasi penerus bangsa agar menjadi generasi emas.
“Kalau ingin menang, generasi muda sekarang harus kita siapkan untuk merebut Indonesia Emas,” tegas Erma.
Dia menjelaskan, terkait dengan wawasan kebangsaan, Pemprov Jawa Timur sudah mempunyai Perda tentang wawasan kebangsaan, sehingga kurikulum pendidikan di sekolah formal mulai tingkat PAUD hingga perguruan tinggi sudah ada pendidikan Pancasila dan value-value terkait kepribadian atau karakter.
Sehingga bisa membangun dan membentuk karakter anak didik yang bagus. Dengan karakter dan kepribadian yang bagus maka anak didik tidak menjadi generasi stroberi yaitu generasi yang lahir di era kemajuan IT yang suka terhadap hal yang instan dan rentan dipengaruhi.
“Jangan sampai anak-anak Indonesia menjadi generasi stroberi. Kita harus kuatkan karakternya dengan pendidikan Pancasila di sekolah formal mulai tingkat terkecil dan pendidikan non formal melalui organisasi kepemudaan seperti Karangtaruna,” tutupnya. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS