SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DRPD Provinsi Jawa Timur Daniel Rohi prihatin dengan kasus pembantaian warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah yang diduga dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
OTK itu, diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Dalam keterangannya, Daniel Rohi mengucapkan turut berduka cita dan prihatin mendalam atas peristiwa yang dialami warga Kilimago yang juga warga gereja tersebut.
“Turut berduka cita dan prihatin yang mendalam, atas peristiwa pembantaian yang dialami oleh warga gereja yang juga warga negara Republik Indonesia, yang sejatinya harus dilindungi sesuai amanat konstisi,” ucap Daniel Rohi, Rabu (12/5/2021).
Kader Banteng yang juga Ketua DPD Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Jawa Timur ini prihatin, karena kejadian ini bersamaan dengan umat Islam yang bakal merayakan hari raya Idul Fitri.
Kejadian semacam ini, sebutnya, merupakan peristiwa yang mencederai rasa kemanusiaan dan melukai kebhinekaan di Indonesia.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini juga minta aparat keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah-daerah rawan konflik.
“Aparat keamanan harus meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan di daerah yang rawan konflik dan kekerasan seperti yang ada di Poso dan Papua,” pintanya.
“Sebentar lagi kita akan merayakan hari raya Idul Fitri, jangan sampai dalam hari yang berbahagia tersebut ada sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab berusaha merusak kebahagiaan dan kebhinekaan masyarakat kita,” tambah dia.
Dirinya juga mengajak warga masyarakat gereja untuk tetap tenang dan mempercayakan kasus ini kepada aparat keamanan untuk bertindak profesional.
“Untuk warga masyarakat gereja untuk tetap tabah, tenang dan mendoakan keluarga korban agar diberi kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan yang maha pengasih dan berdoa juga agar para pelaku diampuni dosanya oleh Tuhan. Sebab mereka itu tidak tahu apa yang mereka lakukan,” pungkasnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS