
JAKARTA – Alumni Universitas Atma Jaya Jakarta yang menamakan diri sebagai “Alumni Oranye” mengikrarkan pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2019).
Ketua panitia acara, Violen Helen Pirsouw mengatakan, ada sekitar 1.100 alumni yang bergabung dalam deklarasi dukungan pada hari ini. Menurutnya, dari mereka yang hadir pada hari ini, sebesar 70 persen belum pernah mengikuti acara deklarasi politik untuk kelompok lainnya.
Mengenai alasan ikrar pemenangan Jokowi-Ma’ruf, Violen mengatakan, hal itu dilakukan karena mereka menilai, Indonesia saat ini sedang dilanda ketakutan karena ditakut-takuti oleh pihak tertentu.
“Saat ini kami mau menularkan rasa untuk tidak takut dengan apa pun. Bangsa ini sedang berada dalam ketakutan, tapi ketakutan itu terjadi karena ditakut-takuti,” ujar Violen.
Menurut dia, deklarasi pada hari ini juga dilakukan karena belajar dari pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Kami banyak belajar kok dari kejadian-kejadian kemarin waktu Pilkada Jakarta. Itu jadi pembelajaran buat kami bahwa kami tidak takut. Jika kami takut, maka ketakutan itu akan menguasai dan menghancurkan bangsa,” kata alumni Fakultas Hukum tahun 1997 ini.
Dukungan diberikan kepada Jokowi-Ma’ruf karena menganggap pasangan ini tidak menebar ketakutan dan kebencian kepada masyarakat.
“Ketika almamater memanggil dan bangsa ini membutuhkan Jokowi-Ma’ruf, maka kami datang. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang berani,” ujar Violen.
Sementara itu, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Maman Imanulhaq, mengapresiasi dukungan alumni Atma Jaya Jakarta untuk pemenangan Jokowi-Ma’ruf pada Pemilihan Presiden 2019.
Ia menyebutkan, dukungan dari para alumni berbagai universitas merupakan tanggung jawab kelompok intelektual dan menunjukkan bahwa mereka siap mengawal demokrasi Indonesia.
“Tentu saya mengapresiasi alumni Atma Jaya Jakarta seperti kampus-kampus lain yang sudah mendukung Jokowi-Ma’ruf. Ini adalah tanggung jawab kelompok intelektual,” ujar Maman di acara ikrar pemenangan alumni Atma Jaya Jakarta di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2019).
Beberapa universitas memiliki alasan yang beragam di balik dukungannya untuk Jokowi-Ma’ruf. Misalnya, kata Maman, alumni Trisakti yang beralasan karena mereka enggan memiliki presiden yang memiliki rekam jejak negatif di masa lalu.
“Mereka tidak mau presiden Indonesia ke depan adalah orang yang memiliki beban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat. Mereka ingin orang yang tidak punya masa lalu,” kata dia.
Maman mengatakan, demikian pula dengan para alumni Atma Jaya. Menurut dia, dukungan diberikan kepada Jokowi-Ma’ruf karena keduanya dinilai sebagai pemimpin yang menghormati kelompok minoritas dan menjaga kebebasan beragama setiap individu.“Dukungan Atma Jaya ini membawa kesan bahwa tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap minoritas, penghalangan ibadah, dan penutupan gereja,” ujar Maman. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS