Jumat
24 Oktober 2025 | 5 : 42

Menaikkan Tarif Masuk KBS Harus Ada Kajiannya

pdip jatim - logo KBS-1

pdip jatim - logo KBS-1SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Erwin Tjahyuadi minta Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) mengkaji lebih dulu soal rencana menaikkan tarif masuk.

“Harus ada kajiannya, kenapa tarif harus naik. Jadi tidak asal menaikkan,” tandas Erwin, usai rapat Pansus LKPj Wali Kota, di ruang Komisi B, Selasa (21/4/2015).

Pernyataan itu disampaikan Erwin, terkait rencana pihak KBS menaikkan tarif masuk ke kebun binatang di kawasan Wonokromo tersebut. Seperti disampaikan Plt Dirut PTDS KBS Aschta Boestani Tajudin, menaikkan tarif sebagai salah satu upaya mengurangi tingginya beban operasional saat ini.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, pada prinsipnya dewan sepakat jika tarif masuk KBS dinaikkan. Apalagi, saat rapat dengan Pansus LKPj, Aschta Boestani menyampaikan, pada tahun 2014 ini misalnya, PDTS KBS mengalami kerugian hingga Rp 1,1 miliar akibat tingginya biaya operasional.

“Kami sepakat kalau tiket masuk KBS memang harus dinaikkan. Kami sepakat juga kalau naiknya khusus untuk pengunjung luar kota pas saat peak season,” ujar Erwin yang juga Wakil Ketua Pansus LKPj.

Meski demikian, lanjut Erwin, oleh karena KBS salah satu fungsinya sebagai tempat edukasi, pihaknya minta ada diskon khusus bagi sekolah-sekolah yang secara kolektif berkunjung ke KBS.

Saat ini, tarif masuk KBS sebesar Rp 15.000 per tiket. Plt Dirut PDTS KBS Aschta Boestani belum berani menyebut berapa nominal rencana kenaikan tarif tersebut, karena masih dalam tahap kajian.

Dia memperkirakan, kenaikan diberlakukan mulai 2016. Sesuai arahan wali kota, sebut Aschta, meski berstatus BUMD, kenaikan tarif harus mempertimbangkan asas keadilan.

“Kenaikan tarif tidak semata-mata karena keperluan kita, tetapi harus mempertimbangkan daya beli masyarakat,” terang Aschta, usai mengikuti rapat dengan Pansus LKPj.

Dia menegaskan, PDTS KBS tidak bisa disamakan dengan perusahaan yang mengelola satwa lainnnya seperti Taman Safari maupun Jatim Park. Meski pendirian BUMD berorientasi profit, terangnya, tapi PDTS sifatnya khusus, karena mengemban tiga fungsi, yakni rekreasi, pendidikan dan konservasi.

Dalam mengelola satwa, selama ini pihaknya berupaya mandiri dengan tidak terus menerus bergantung pada subsidi pemerintah kota. Pihaknya juga berupaya menekan tingginya biaya operasional.

“Selama ini untuk pengembangan KBS mendapatkan dana pendampingan dari Pemkot Surabaya. Dana pendampingan tersebut diberikan dalam kurun waktu 5 tahun, dengan total anggaran sekitar Rp 50 miliar,” ungkapnya. (pri)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...