SEMARANG – Rekomendasi Rakernas IV PDI Perjuangan yang mengusulkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum periode 2015 -2020 dinilai bukan menjadi persoalan kaderisasi dan regenerasi di tubuh partai berlambang banteng moncong putih itu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji mengatakan, rekomendasi pencalonan Megawati tersebut adalah untuk menjaga proses kaderisasi dan regenerasi bisa berjalan dengan baik.
Sirmadji menjelaskan, Megawati adalah sosok yang sangat peka terhadap regenerasi. Buktinya dalam 10 tahun terakhir ini, PDI Perjuangan telah berhasil melahirkan pemimpin muda, baik sebagai bupati, walikota, gubernur dan puncaknya adalah Joko Widodo sebagai presiden terpilih memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.
“Yang harus dipahami, pencalonan Megawati sebagai ketua umum adalah dalam perspektif regenerasi. Ingat, regenerasi bukanlah hal yang mudah,” ujar caleg terpilih DPR RI periode 2014 – 2019 ini, Sabtu (21/9/2014) malam.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengatakan, rekomendasi pencalonan Megawati sebagai Ketua Umum periode 2015 – 2020 merupakan aspirasi dari bawah. Keputusan yang diambil oleh 33 ketua DPD tersebut, merupakan hasil dari mendengarkan aspirasi di tingkat DPC.
Tjahjo menegaskan, figur Megawati adalah sebagai perekat seluruh unsur partai. “Apa yang diputuskan atau direkomendasi oleh ketua DPD adalah aspirasi dari DPC,” terang Tjahjo.
Senada dengan Sirmadji, Tjahjo juga mengatakan, kalau proses regenerasi di partai sampai saat ini bisa berjalan dengan baik.
Tentang semangat regenerasi di internal PDI Perjuangan, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan bahwa partainya sudah melakukan regenerasi dengan memunculkan kader-kader untuk menduduki posisi penting di eksekutif maupun legislatif. Salah satu contohnya adalah Joko Widodo yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Presiden RI 2014-2019.
“Jadi, kaderisasi dan regenerasi tentu saja buat kami itu hal utama yang dilakukan dalam konsolidasi 10 tahunan ini. Kaitannya dengan ketum, masih ada sosok Ibu Mega yang menjadi perekat dan pemersatu di kami dan semua itu diputuskan sesuai mekanisme internal yang berlaku di PDI Perjuangan,” ucapnya. (rad)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS