JAKARTA — Era perdagangan bebas ASEAN yang mulai berlaku tahun ini jadi sorotan di Rakernas I PDI Perjuangan di Hall D Jakarta International Expo, Minggu (10/1/2015). Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri maupun Presiden Joko Widodo menegaskan, tak perlu takut menghadapi datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kata Megawati, Indonesia tidak boleh takut menghadapi MEA, namun tetap perlu mewaspadainya. Seiring datangnya MEA, sebut Mega, perlu disiapkan sumber daya manusia, khususnya untuk menjawab tantangan liberalisasi terkait dengan arus bebas tenaga kerja terampil.
“Tidak ada kata terlambat, kejar semua ketertinggalan. Lebih baik terus menyiapkan diri daripada diam, berkeluh kesah, dan pasrah tanpa upaya,” kata Megawati.
Dia berpendapat, MEA sebagai tantangan yang harus dihadapi. Apalagi MEA tidak hanya melibatkan negara-negara ASEAN, tapi juga Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, India, dan China.
Sementara, Joko Widodo menegaskan, tak perlu khawatir menghadapi era MEA. Sebab, ungkap Jokowi, bangsa lain yang justru takut dengan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ini.
“Saya sudah bertemu dengan kepala negara ASEAN. Mereka mengaku takut jika produk-produk Indonesia nantinya akan membanjiri negaranya. Mereka juga khawatir SDM kita akan membanjiri mereka,” ungkap Jokowi.
Ketimbang sibuk memikirkan kekhawatiran yang sudah pasti akan dihadapi, Jokowi mengajak masyarakat Indonesia memikirkan cara untuk menghadapi MEA. Dia pun meyakinkan bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain yang ikut perjanjian MEA.
“Kalau ada di antara kita yang masih takut, khawatir, wong nyatanya mereka takut pada kita. Mereka khawatir terhadap kita. Kenapa kita ikut-ikutan khawatir pada mereka,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS