Ribuan kader Banteng dan warga PSHT antarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
NGAWI – Kabar duka menyelimuti keluarga besar DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ngawi, Hadi Niti Suyitno (Mbah Niti) meninggal dunia, pada Senin (24/7/2023)
dini hari.
Alhmarhum Mbah Niti dikabarkan meninggal dunia usai terlibat kecelakaan di jalur Ring Road Ngawi dini hari tadi sekira pukul 03:00 WIB. Kecelakaan yang menimpa Mbah Niti, terjadi setelah almarhum pulang dari pengesahan warga baru PSHT.
Semasa hidup, almarhum Mbah Niti dikenal sebagai pribadi yang santun. Banyak kolega yang merasa kehilangan anggota DPRD Ngawi 2 periode tersebut.
Almarhum Mbah Niti meninggal dunia pada usia 66 tahun. Almarhum diketahui sebagai ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Pangkur. Selain itu, Mbah Niti juga dikenal sebagai sosok panutan di organisasi pencak silat PSHT. Hingga tutup usia, Mbah Niti banyak dikenal sebagai tokoh sesepuh PSHT Ranting Kecamatan Pangkur.
“Innalilahi wa innailaihi rojiun. Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ngawi berduka cita atas wafatnya Mbah Niti. Kader senior yang ditugaskan di Komisi 2 DPRD Kabupaten Ngawi,” kata Yuwono Kartiko (King) saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Suasana berkabung terlihat di kediaman Mbah Niti di Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur. Ribuan orang, baik kader PDI Perjuangan Ngawi, anggota PSHT, dan warga sekitar nampak mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir.
Di pemakaman desa setempat, almarhum Mbah Niti diantarkan oleh kadang-kadang (sedulur) PSHT menuju tempat peristirahatan terakhir. Prosesi pemakaman Ketua Ranting PSHT Pusat Madiun Kecamatan Pangkur itu disambut dengan gerakan jurus pasangan warga PSHT bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum.
Menurut Pak King, almarhum Mbah Niti patut dijadikan tauladan bagi bagi kader partai. Terutama bagi anggota fraksi. Almarhum Mbah Niti selama bertugas menunjukan etos kerja dengan dedikasi tinggi. Disiplin dan totalitas dalam bekerja.
“Almarhum, selama mengemban amanah partai di fraksi PDI Perjuangan menunjukan etos kerja dengan dedikasi yang tinggi. Disiplin, dan totalitas selama bekerja,” ujar Pak King.
Rasa kehilangan terhadap almarhum Mbah Niti juga diutarakan oleh Jangkung, salah satu warga PSHT. Meskipun berasal dari ranting yang berbeda, Jangkung mengenang Mbah Niti sebagai sosok yang teladan bagi warga PSHT Pusat Madiun di Kabupaten Ngawi.
“Teringat dahulu, sekitar tahun 90’an – 2000 an, Mbah Niti sering turun ke Kecamatan Sine, untuk bersilaturahmi dengan warga PSHT,” ungkap salah satu warga PSHT yang merasa kehilangan sosok almarhum Hadi Niti Suyitno, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS