Jumat
24 Oktober 2025 | 2 : 49

Mas Prih Terima Aduan Warga Soal Bansos Mendadak Hilang

IMG-20251021-WA0056_copy_819x547

NGAWI – Sejumlah warga di Kabupaten Ngawi mengeluhkan tidak lagi menerima bantuan sosial (bansos) yang selama ini rutin mereka terima. Aduan tersebut disampaikan kepada anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ngawi, Tri Suprih Wardoyo, yang akrab disapa Mas Prih.

Mas Prih menjelaskan, dirinya menerima laporan dari sejumlah warga yang mengaku bansosnya tiba-tiba tidak lagi cair, padahal sebelumnya rutin mendapatkan sesuai jadwal pencairan. Menindaklanjuti hal itu, Komisi II DPRD Ngawi telah melakukan hearing dengan Dinas Sosial beberapa waktu lalu untuk mencari penyebabnya.

“Ada berbagai kategori yang menyebabkan bansos tidak lagi cair. Salah satunya karena ada anggota keluarga dalam satu KK yang terdaftar sebagai pekerja di sebuah perusahaan,” ujar Mas Prih, Selasa (21/10/2025).

Anggota DPRD dari Dapil Ngawi 6 itu menambahkan, penonaktifan juga dapat terjadi karena sistem Kemensos RI mendeteksi penerima sebagai pengguna judi online (judol) atau pinjaman online (pinjol). Jika terdeteksi, status penerima otomatis dinonaktifkan karena sistem berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Sistemnya otomatis. Begitu terdeteksi sebagai pengguna judol atau pinjol, status penerima langsung nonaktif,” jelasnya.

Mas Prih menambahkan, dampak penonaktifan tidak hanya pada bansos tunai, tetapi juga pada Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jika seseorang dinilai tidak lagi memenuhi syarat, maka status kepesertaannya juga bisa dihentikan.

Ia mengimbau masyarakat penerima KIS agar rutin melakukan cek kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan kepesertaan masih aktif. Selain itu, ia mendorong Dinas Sosial agar memperkuat sosialisasi terkait kebijakan penonaktifan penerima bansos, baik melalui kecamatan maupun pemerintah desa.

“Warga bisa memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis di faskes terdekat untuk memastikan KIS-nya masih aktif atau sudah dinonaktifkan,” ujarnya.

Hingga kini belum ada data resmi mengenai jumlah penerima bansos yang dinonaktifkan. Namun, data per September 2025 menunjukkan jumlah penerima bantuan sosial di Kabupaten Ngawi cukup besar: 97.872 KPM untuk Program Keluarga Harapan (PKH), 81.273 KPM penerima bantuan sembako, dan 433.680 KPM penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN). (and/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...