SURABAYA – Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi mengajak masyarakat di provinsi ini lebih meningkatkan kewaspadaan, seiring maraknya bencana alam mulai gunung meletus, gempa bumi, angin puting beliung, banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah daerah akhir-akhir ini.
Terlebih jelang liburan akhir tahun, di mana banyak masyarakat biasanya bepergian atau berlibur ke sejumlah lokasi wisata.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar sebisanya tetap di rumah saja selama masa liburan akhir tahun. Selain kondisi alam kurang bersahabat, pandemi covid-19 juga belum tuntas,” kata Kusnadi, kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (17/12/2021).
Dia juga mendorong seluruh kepala daerah di Jatim mengevaluasi dan mengantisipasi adanya potensi bencana yang bisa timbul di wilayahnya agar timbulnya korban bisa diminimalisir.
“Terutama di lokasi-lokasi wisata alam, jika memang berpotensi 50% saja bisa muncul bencana, saya mohon kepala daerah bisa mengintruksikan supaya ditutup sementara,” ujarnya.
“Koordinasi dengan BMKG dan BPBD juga harua intens dilakukan. Bila ada wilayah wisata alam ternyata ditengarai berpotensi adaya bencana, maka kepala daerah jangan ragu lagi untuk metutup meski kawasan tersebut primadona wisata. Kita harus selalu antisipatif agar masyarakat terlindungi,” lanjut legislator yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Kusnadi mengakui potensi bencana alam di Jatim khususnya dan Indonesia pada umumnya memang sering terjadi pada akhir dan awal tahun yang bersamaan dengan musim penghujan.
“Saya tidak tahu pastinya, apakah ini memang siklus tahunan atau ada sesuatu perubahan di dalam perut bumi atau alam ini menjadi tidak stabil,” ucapnya.
Disinggung soal anggaran dana on call (tanggap bencana), Kusnadi menjelaskan pada anggaran APBD Jatim tahun 2022 sudah dialokasikan cukup besar, yakni kisaran Rp 700 miliar. Bahkan jika belum mencukupi bisa saja ditambah sesuai dengan kebutuhan.
“Untuk anggaran dana tanggap bencana, Pemprov Jatim sudah menyiapkan dengan baik. Tapi kita semua tentu tidak berharap bencana itu terjadi, sehingga upaya antisipasi dini perlu dilakukan semua pihak,” jelasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS