“Saya juga kaget. Mas Didi sudah tidak ada tetapi masih diperhatikan juga.” (Putri, Istri mendiang Didi Kempot)
NGAWI – Tak lekang oleh waktu. Begitulah gambaran dari sosok Didik Prasetyo atau yang lebih beken dikenal sebagai Didi Kempot.
Sang maestro campursari berdarah Kabupaten Ngawi tersebut tetap abadi bagi para penggemarnya. Karya-karya seniman spesialis lagu galau berlirik bahasa Jawa tersebut masih terus eksis, meski sang pendendang telah tiada dua tahun lalu.
Didi Kempot, lahir pada dekade tahun 1966. Darah seni mengalir dari sang ayah dan ibundanya. Ayah Didi Kempot, Hadi Suratno merupakan seorang seniman tradisional terkenal. Sementara ibundanya Umiyati Siti Nurjanah adalah pesinden asal Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Tidak seperti penyanyi yang mengawali karir dari ajang kompetisi, Didi Kempot terjun pada dunia tarik suara malah dari aktivitas mengamen pada dekade tahun 1984. Kemudian, pada tahun 1987 – 1989, pencipta lagu Cidro tersebut mengadu nasib ke Ibu Kota Jakarta. Saat di Jakarta, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya.
Nama Didi Kempot sebagai penyanyi campursari kian moncer. Pada dekade tahun 1993 – 1999 awal kesuksesan Didi Kempot. Bahkan pada rentang tahun tersebut, Didi Kempot sempat konser di berbagai negara. Salah satunya di Suriname.
Sang Maestro Campursari tersebut terus berkaya hingga tutup usia pada tahun 2020 lalu. Puluhan tahun berkecimpung pada dunia seni, Didi Kempot termasuk artis yang produktif.
Terhitung ada ratusan karya lagu campursari yang berhasil dilahirkan. Sejumlah judul lagu, seperti Cidro, Ambyar, Tanjung Mas Ninggal Janji, Banyu Langit, Ninggal Tatu, dan masih banyak lainnya bahkan juga digandrungi para milenial.
Oleh karena itu, muncul istilah Sobat Ambyar, Sad Boy, Sad Girl, dan GodFather Of Broken Hearth pun disematkan bagi sang legenda Didi Kempot.
Jejak karya dan dedikasi Didi Kempot pada dunia seni dan kebudayaan yang tak terhitung nilainya membawa pria yang identik berambut gondrong tersebut mendapat penghargaan.
Mendiang Didi Kempot, satu diantara 10 seniman yang mendapat penghargaan Anugerah Soerjo 2022 pada acara Festival Gubernur Soerjo tahun 2022 di GOR Mageti kabupaten Magetan, Sabtu (19/11/2022). Festival digelar sebagai bentuk penghormatan atas jasa Gubernur Jawa Timur pertama, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.
Plakat pengharagaan diserahkan langsung oleh Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi kepada Putri, istri dari mendiang Didi Kempot.
Kontributor pdiperjuangan-jatim.com berkesempatan bertemu langsung dengan Putri, istri mendiang Didi Kempot, di kediamannya Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Wanita yang akrab disapa Bunda tersebut membagikan kisah perjalan Didi Kempot, hingga sang maestro tutup usia.
“Mas Didi adalah sosok yang luar biasa. Beliau adalah suami yang bertanggung jawab, pekerja keras, dan bagi saya segala-galanya,” kata Bunda Putri, pada Selasa (22/11/2022).
Bunda Putri menjadi orang terdekat mendiang Didi Kempot pada tahun 1993. Dirinya tentu sangat mafhum dengan perjalan karir suaminya. Bunda Putri menceritakan, soal seni dan campursari, rupanya Didi Kempot termasuk sosok yang serba bisa. Apapun yang berkaitan hal itu, bisa dilakukan secara otodidak dan spontanitas.
“Contoh saat bikin lagu, ndak peduli saat di mana pun, pasti jadi. Nulis lirik lagu pakai kertas bungkus rokok pun jadi. Spontanitas. Setiap pulang kerja, ambil gitar jadi aransemen atau lagu, kemudian ke studio, pulang langsung jadi,” katanya.
Tidak hanya jumlah karya yang berjibun. Penghargaan yang diterima Didi Kempot pun sama halnya. Bunda Putri sampai lupa jumlah penghargaan terkait seni yang diterima mendiang suaminya tersebut.
Di himpun dari berbagi sumber, Didi Kempot banyak mendapatkan penghargaan. Seperti halnya Anugerah Musik Indonesia. Sosok penyanyi campursari tersebut sering menang atau menjadi nominasi, sejak tahun 2001 hingga 2020.
“Kalau penghargaan, banyak banget. Dari AMI dan lainnya. Bahkan pada tahun 90-an Mas Didi Kempot juga pernah mendapat penghargaan dari presiden Suriname Boden Bosh,” ucapnya.
Terbaru, Didi Kempot mendapat anugerah pada Festival Gubernur Soerjo tahun 2022, sebagai maestro campursari. Bunda Putri menyambut baik penganugerahan yang diberikan pada puncak acara festival yang berlangsung selama sepekan di Kabupaten Magetan.
Bunda Putri bilang, anugerah tersebut membuat dia dan keluarganya bangga. Bunda Putri mengaku sempat merasa kaget saat mendiang suaminya mendapat anugerah tersebut.
“Kami bangga, dan terimakasih sekali terutama untuk anugerah Gubernur Soerjo, yang telah memberikan penghargaan kepada almarhum. Itu menjadi motivasi bagi kami untuk terus semangat bekerja,” ucapnya.
“Saya juga kaget. Mas Didi sudah tidak ada tetapi masih diperhatikan juga. Dan penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi kami, untuk terus bekerja pada bidang karya-karya beliau, agar karya-karyanya bisa terus didengar seluruh nusantara,’” lanjutnya.
Adanya penghargaan ini, lanjut Bunda Putri akan dijadikan pemantik untuk terus menggaungkan karya Didi Kempot. Melalui karya sanga maestro campursari tersebut, juga untuk memberikan wadah bagi para talenta muda untuk mendendangkan kembali karya Didi Kempot.
“Siapapun yang akan menyanyikan karya almarhum dipersilakan, tetapi dengan sebelumnya berkomunikasi dengan publisher,” papar Bunda Putri, istri mendiang Didi Kempot yang meraih anugerah Festival Gubernur Soerjo.
Sementara itu, Teguh salah satu orang dekat keluarga Didi Kempot menyampaikan bahwa sang Maestro Campursari sempat membuatkan lagu untuk PDI Perjuangan. Namun sebelum lagu spesial tersebut rilis, Didi Kempot sudah berpulang.
“Kami tidak sengaja menemukan karya tersebut. Arensemen lagu dan liriknya bagus, sangat menggambarkan semangat PDI Perjuangan. Namun sayang belum sempat di rilis, beliau sudah meninggal dunia,” katanya. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS