Kamis
15 Mei 2025 | 9 : 11

Lidah Rakyat Indonesia Tak Boleh Dijajah

pdip-jatim-buku-resep-masakan-indonesia

pdip-jatim-buku-resep-masakan-indonesiaJAKARTA – DPP PDI Perjuangan merintis kembali penerbitan Buku Mustika Rasa. Dalam buku resep masakan resmi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dan digagas Bung Karno tersebut, terkandung tekad kuat bagaimana dari lidah rakyat Indonesia saja tidak boleh dijajah makanan impor.

Oleh karena itulah, seluruh resep makanan Indonesia dikumpulkan menjadi bagian dari supremasi kebudayaan Indonesia.

“Dari makanan saja, apabila dikombinasikan dengan keseluruhan aneka rasa bumbu-bumbuan, dan dikelola dengan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan, maka terkandung muatan ideologis yang sangat kuat bahwa Indonesia bisa menjadi sentralnya kuliner makanan bercita rasa tinggi,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam siaran persnya kepada media, Rabu (3/8/2016).

Sehari sebelumnya, Hasto melakukan perjalanan darat dari Solo ke Biltar untuk menghadiri Festival Wayang Nusantara merayakan penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila, sekaligus ziarah ke Makam Bung Karno.

Bersama Butet Kartaredjasa, dia tidak lupa menyempatkan diri untuk makan di restoran rakyat yang mampu menyajikan kelezatan masakan Indonesia yang diramu dalam keanekaragaman bumbu yang khas Indonesia.

“Makanan merupakan cermin kebudayaan suatu bangsa. Bahkan dari makanan itulah tingkatan kebudayaan suatu bangsa diukur,” tegas Butet yang dikenal sebagai seniman serba bisa tersebut.

Selain menikmati makan siang di Warung Bu Paryanti Wonokarto, Kabupaten Wonogiri, dengan masakan spesial ayam goreng, tidak kalah lezatnya di Trenggalek ternyata juga penuh dengan makanan nikmat khas Jawa, yaitu Ayam Lodho Pa Yusuf.

Dalam perjalanan tersebut, Hasto banyak menceritakan bagaimana ketika pada masa sulit, ketika ‘bergerilya’ menghadapi pemerintahan Orde Baru, Megawati Soekarnoputri keliling ke seluruh Indonesia untuk melantik koordinator kecamatan dari tahun 1987 sampai dengan 1999.

“Perjalanan penuh semangat juang tersebut banyak menyajikan catatan kuliner terhadap warung-warung makanan rakyat yang didatangi Ibu Megawati,” ungkap Hasto.

Buku Mustika Rasa ini diterbitkan secara resmi oleh Departemen Pertanian pada tahun 1967. Buku ini tebalnya 1.123 halaman.

Pengemasan buku masak yang dicetuskan Soekarno ini dilakukan dalam kurun 7 tahun. Waktu yang panjang diperlukan karena resep-resep dikumpulkan dari Sabang hingga Merauke.

Metode yang digunakan dengan menelpon satu per satu pemilik resep atau dikirimi surat dan kartu pos.

Meskipun dimulai 1960 pada masa pemerintahan Soekarno dan diluncurkan pada tahun 1967 masa pemerintahan Soeharto tetapi tidak ada masalah. Mengingat kedua pemimpin bangsa ini punya niat yang sama dalam memajukan pangan dan budaya lokal.

Latar belakang pembuatan buku ini karena pada saat itu ada ancaman krisis pangan. Pemerintah pun mencanangkan diversifikasi, intensifikasi dan ekstensifikasi pangan.

Buku ini berisi 1600 resep dan diawali dengan penjelasan tentang diversifikasi pangan. Memanfaatkan bahan-bahan pangan lokal menjadi alternatif pengganti beras dan sumber nutrisi alami. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Banyuwangi akan Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton, Didukung Austri dan UEA

BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melakukan pengolahan sampah secara sirkular ...
SEMENTARA ITU...

Candra: Cagar Budaya di Jember Butuh Perlindungan

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat melestarikan ...
EKSEKUTIF

Ini Alasan Eri Cahyadi Haramkan Sekolah Negeri di Surabaya Gelar Wisata-Wisuda

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi kembali menegaskan larangan menggelar wisuda maupun wisata akhir sekolah, ...
SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...
EKSEKUTIF

Pemkab Ngawi Sediakan Armada Antar Jemput untuk 477 Jamaah Haji, Termasuk Kakek Umur 97 Tahun

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengikuti pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya ...