SURABAYA – Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno menjadi narasumber webinar bertema “Peran Kepemimpinan Perempuan Dalam Percepatan SDGs Indonesia” yang digelar Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Kamis (9/6/2022).
Pemateri lainnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Lenny N. Rosalin.
Dalam paparannya, Untari menegaskan bahwa meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat adalah salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-5, yakni tentang kesetaraan gender.
Menurutnya, kesetaraan gender itu dapat diraih apabila setiap perempuan berhasil menjadi pribadi yang mandiri. Untari menyebutkan, bahwa selama 26 tahun dirinya telah bergelut di bidang pemberdayaan perempuan melalui koperasi.
“Apa sih relevansi koperasi dengan SDGs yang kita bahas sekarang. Sebenarnya kaitannya banyak, tapi kami di Koperasi SBW (Setia Budi Wanita) Malang berupaya, bagaimana perempuan ini hisa bicara, bisa mendapatkan kemampuan ekonomi yang baik, bisa mengikuti perkembangan zaman. Itu merupakan upaya kami agar perempuan ini kemudian tidak dipandang sebelah mata,” beber Untari.
Selama menjadi Ketua Umum Koperasi SBW Malang, papar Untari, setidaknya terdapat 4 indikator yang telah dia terapkan yaitu akses, kontrol, dan manfaat. Keempat aspek itu dikolaborasikan dengan sistem tanggung renteng guna menciptakan perempuan-perempuan yang mandiri dan bertanggung jawab.
Sehingga, kemandirian perempuan dalam berbagai aspek menjadi kunci utama, yang menurut Untari akan bisa mewujudkan kesetaraan gender yang dimaksudkan dalam poin kelima dari SDGs.
“Mereka semuanya (anggota Koperasi SBW, Red) melalui sistem tanggung renteng kita tanamkan agar mempunyai harga diri dan rasa malu. Sehingga melalui sistem inilah menjadikan perempuan-perempuan ini untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri,” jelasnya.
“Minimal ketika perempuan ini ekonominya kuat, dia akan punya bargaining position yang kuat dalam keluarga,” tambah Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jatim tersebut.
Baca juga: Buka RAT Puskud Mina, Untari Dorong Pengembangan Koperasi Melalui Model Kolaborasi
Salah satu faktor pendorong kemandirian dari kaum perempuan, tambah Untari, adalah memberikan contoh yang baik. Contoh yang baik itu diwujudkan dalam kepemimpinan kaum perempuan dalam lembaga maupun organisasi kemasyarakatan yang mampu memberikan inspirasi dan teladan bagi lingkungan sekitarnya.
“Kepemimpinan perempuan, ada Bu Khofifah sebagai Gubernur, kemudian saya sebagai anggota DPRD dan Ketum Dekopin juga Koperasi SBW terbukti memberikan kontribusi positif untuk membangun SDGs poin 5 terkait kesetaraan gender,” sebutnya.
Ketika secara kepribadian dan ekonomi perempuan telah mampu menjadi seorang insan yang mandiri, imbuh dia, maka tahapan selanjutnya adalah bagaimana pelibatan aktif kaum perempuan dalam pembangunan nasional.
Apabila seluruh aspek ini dapat berjalan secara baik, Untari meyakini Indonesia akan dapat berkembang dengan baik. Sebab perempuan adalah tiang penyangga kehidupan di keluarga, masyarakat, dan negara.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa upaya untuk bisa mewujudkan kesetaraan gender sudah dilakukan Pemprov Jatim.
Untuk bisa mendorong percepatan terwujudnya kesetaraan gender ini, dia memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bisa terlibat secara aktif.
“APBD Jawa Timur, 36 persen kita alokasikan untuk pendidikan. Kita berharap SDM di Jawa Timur akan melakukan lompatan-lompatan. Terutama dalam aspek lompatan kapasitas,” ungkap Khofifah.
Dia menyebut, peningkatan kapasitas ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk bisa mewujudkan kesetaraan gender di tengah-tengah masyarakat.
Sebab ketika secara kapasitas personal SDM perempuan di Jawa Timur unggul, maka perempuan tidak akan dipandang sebelah mata. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS