TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) menandai peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Masjid Ikhlas Bakti di kawasan hunian sementara (Huntara) bagi warga terdampak tanah gerak Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Rabu (1/10/2025).
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah membangun 27 unit huntara di lapangan nggiling, desa setempat.
Melengkapi pembangunan Huntara, keberadaan Masjid Ikhlas Bakti mempunyai banyak manfaat mulai dari tempat ibadah, ruang sosial untuk mempererat solidaritas umat, hingga pusat pendidikan dan keilmuan.
Mas Ipin, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek menuturkan pembangunan masjid ini merupakan hasil sinergi Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Trenggalek, Baznas Trenggalek, Forkopimda, serta TNI-Polri, sebagai bentuk kepedulian untuk menyediakan fasilitas umum bagi warga.
Selain tempat ibadah, Mas Ipin juga berharap kawasan Huntara dapat menjadi pusat kebangkitan ekonomi bagi warga.
“Masih ada tanah desa, tadi kita diskusikan agar bisa jadi kegiatan ekonomi bersama bagi masyarakat yang terdampak tanah longsor,” kata Mas Ipin.
Kepala daerah muda tersebut mengakui, proses relokasi korban tanah gerak Desa Ngrandu cukup panjang dan penuh tantangan.
Namun, pemerintah bersama berbagai pihak terus berupaya menyiapkan kebutuhan warga, mulai dari hunian hingga sarana prasarana dasar.
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah menyiapkan huntara. Sedangkan prasarana lainnya kita gotong royong, seperti ekonomi, listrik, dan air yang segera kita persiapkan,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekda Trenggalek sekaligus Kepala BPBD, Edy Soepriyanto, menegaskan bahwa pemerintah terus memantau pembangunan hunian sementara dan fasilitas pendukungnya.
“Lokasi sudah ditetapkan dan pembangunan huntara sudah mulai berjalan. Harapannya tahun 2025 ini bisa selesai, sehingga masyarakat terdampak segera memanfaatkan fasilitas tersebut,” ujarnya. (aris/pr)