JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar kegiatan lelang lukisan karya penyandang disabilitas di Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2021) malam.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan dari total 91 lukisan yang dilelang telah terjual 42 karya dengan total Rp 358.700.000.
“Alhamdulillah ada 42 lukisan yang laku dengan total kurang lebih 358.700.000,” kata Risma setelah acara lelang di Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis malam.
Ia mengatakan, semua uang hasil lelang lukisan akan dikembalikan 100 persen kepada para seniman pembuatnya. Menurut dia, lukisan paling mahal yang terjual dalam acara lelang itu bernilai Rp 45 juta.
Ia juga mengatakan, alasan Kemensos mengadakan acara lelang lukisan ini agar semakin memotivasi para penyandang disabilitas untuk terus berkarya.
“Kita akan kembalikan 100 persen kepada senimannya supaya dia termotivasi untuk berkarya terus,” ucap dia.
Menurutnya, dari keseluruhan lukisan yang dipajang di tempat lelang, ada beberapa karya yang memang tidak dijual.
Selain itu, Risma juga mengatakan, beberapa lukisan cukup berkesan baginya karena memiliki sejarah tersendiri dengan pelukisnya.
“Ada (lukisan yang berkesan), cuma saya nggak bisa cerita karena itu sejarah saya sama anak-anak saya di Surabaya,” ungkapnya.
Adapun, acara lelang lukisan anak-anak penyandang disabilitas sebagai rangkaian acara peringatan Hari Disabilitas Internasional juga diwarnai haru dengan tangisan Mensos.
Sambil menahan tangisannya, Risma meminta agar para penyandang disabilitas tidak dipandang rendah.
“Jangan pandang rendah mereka, minimal itu, jangan, jangan pandang rendah mereka,” kata Risma sambil menahan tangisannya saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan penyandang disabilitas juga ciptaan Tuhan yang diciptakan sempurna. Hanya saja, banyak orang tidak melihat kesempurnaan yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Ia menuturkan, ukuran kesuksesannya sebagai menteri adalah jika bisa membuat penyandang disabilitas menjadi sukses.
“Saya akan sangat merasa bahwa saya berhasil jadi Menteri Sosial saat suatu Gading (salah satu anak penyandang disabilitas) dan anak-anak lain berhasil. Itulah menurut saya keberhasilan saya sebagai menteri, bukan penghargaan,” tuturnya. (kompas)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS