SURABAYA – Pemkot Surabaya bakal merevitalisasi Pasar Tunjungan yang rencananya dimulai September mendatang. Rencana ini mengundang kritikan anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono, karena pemkot dinilai kurang serius.
Kata Baktiono, rencana revitalisasi Pasar Tunjungan sudah digulirkan Pemkot Surabaya sejak dua tahun lalu. Tapi ternyata sampai sekarang revitalisasi pasar legendaris itu belum dikerjakan sama sekali.
Dengan masa jabatan Wali Kota Surabaya yang tinggal beberapa bulan lagi, Baktiono kurang yakin proyek ini bisa terelisasi dalam waktu dekat. “Saya ragu Pasar Tunjungan ini akan segera direvitalisasi. Wacananya sudah ada dari dulu, tapi sekarang belum disentuh sama sekali,” kata Baktiono, Minggu (5/7/2015).
Dia berpendapat, molornya rencana revitalisasi disebabkan Pemkot Surabaya belum memiliki rencana atau konsep yang matang soal pasar tersebut. Kondisi itu diperparah dengan belum jadinya Detail Engineering Design (DED).
“Proyek revitalisasi ini molor karena DED-nya masih belum jelas. Lalu, peruntukan dan perencanaan pasar juga belum jelas, karena harus ada survei dan studi kelayakan untuk revitalisasi pasar ini. Dan itu belum dikerjakan,” paparnya.
Legislator dari PDI Perjuangan itu juga menyayangkan sikap Pemkot Surabaya yang menolak kerjasama dengan investor untuk menggarap proyek ini. Padahal, dengan lokasi lahan Pasar Tunjungan yang sangat strategis, yakni di central bussiness district (CBD), bisa dipastikan banyak pengembang yang ingin terlibat.
“Saya berharap, konsep Pasar Tunjungan ini tidak hanya untuk pasar rakyat. Tapi juga harus didesain sebagai pasar modern. Jadi, ada semacam kombinasi antara pasar rakyat dengan modern. Mengingat pasar ini berada di area yang sangat strategis,” sarannya.
Sementara itu, terkait rencana revitalisasi Pasar Tunjungan, PD Pasar Surya akan merelokasi para pedagang pasar tersebut ke pasar Tambahrejo. PD Pasar menargetkan pengosongan bangunan sekitar September mendatang.
“Saat ini kami sudah mulai sosialisasi ke para penghuni stan yang ada disana. Setelah pengosongan, baru pada November kami akan lakukan pembongkaran,” kata Plt Direktur Utama PD Pasar Surya, Bambang Parikesit.
Saat ini, Pasar Tunjungan dihuni sebanyak 101 pemilik stan, dan yang aktif beroperasi hanya 44 stan. Sebagian stan yang beroperasi ini ada yang digunakan sebagai ruang perkantoran dan sebagian lagi untuk bisnis konveksi.
Sedang Pasar Tambahrejo saat ini masih banyak ruang stan yang tersedia. “Nanti akan kami siapkan sejumlah stan yang kami kosongkan,” ujarnya.
Dia memperkirakan, nilai investasi untuk merevitalisasi Pasar Tunjungan mencapai Rp 170 miliar yang sepenuhnya akan ditanggung Pemkot Surabaya. Sejauh ini pihaknya belum memutuskan konsep bangunan Pasar Tunjungan.
Tapi yang pasti, jelasnya, pasar ini akan tetap akan menampung para pelaku usaha kecil. Sebagian lagi akan digunakan untuk sektor komersial. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS