Kamis
15 Mei 2025 | 4 : 49

Legislator PDIP Ingin Ada Keterwakilan Perempuan di BPK

pdip-jatim-eva-sundari-blitar1

JAKARTA – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pada 6 April depan. Terkait ini, Komisi XI menerima masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat.

Menurut anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari, masukan terkait uji kelayakan anggota BPK ini bisa disampaikan secara langsung ke anggota atau sekretariat Komisi XI DPR.

“Selain itu, bisa lewat opini publik. Misal, di media (massa) maupun medsos (media sosial) kok,” kata Eva, Minggu (2/4/2017).

Uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK itu dilakukan mengingat masa tugas dua anggota BPK saat ini akan segera berakhir. Yakni Wakil Ketua merangkap anggota BPK Sapto Amal Damandari, serta anggota I BPK Agung Firman Sampurna.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini berharap BPK dihuni orang-orang berintegritas dan memiliki kapabilitas. Selain itu, calon yang nantinya harus terpilih adalah yang bebas dari kepentingan kelompok tertentu dan tidak memiliki masalah hukum, terutama korupsi.

“Masalah korupsi masih akut di Indonesia. Jadi, perlu komisioner-komisioner yang berintegritas dan ini dibuktikan di track record maupun di perspektif saat fit and proper test kelak,” ujar legislator dari daerah pemilihan (dapil) 6 Jawa Timur ini.

Artinya, sebut Eva, calon yang bermasalah hukum, apalagi korupsi tidak layak berada di BPK.

Dia berharap ada keterwakilan dari kaum hawa. Sebab, kata dia, dirinya merasa gagal memperjuangkan adanya pemimpin perempuan di Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI).

“Aku sebagai aktivis perempuan, ingin ‘pecah telor’, ada komisioner perempuan. Aku sudah gagal di BSBI, semoga goal di BPK dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” kata Eva.

Pemilihan anggota BPK ini selalu menjadi sorotan. Sebab para pegiat antikorupsi terus mengritisi proses pemilihan yang terlalu politis lantaran dilakukan di DPR tanpa melibatkan panitia seleksi.

Pegiat antikorupsi, imbuh Eva, juga menyoroti terpilihnya anggota BPK yang terafiliasi partai. Keberadaan mereka dinilai berpotensi melemahkan kerja institusi. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...
EKSEKUTIF

Pemkab Ngawi Sediakan Armada Antar Jemput untuk 477 Jamaah Haji, Termasuk Kakek Umur 97 Tahun

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengikuti pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya ...
SEMENTARA ITU...

SPAM Dusun Sumbul Diresmikan, Bupati Malang: Selaras dengan Pengembangan KEK Singhasari

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan sistem penyediaan ...
KRONIK

DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar bupati ...
LEGISLATIF

Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

JAKARTA – Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim DPR RI Puan Maharani ...