Rabu
21 Mei 2025 | 1 : 59

Legislator Jatim Minta Pusat Kembali Anggarkan Santunan Korban Covid-19

pdip-jatim-agustin-poliana-reses-050321-1

SURABAYA – Anggota DPRD Jawa Timur Agustin Poliana berharap pemerintah pusat kembali menganggarkan santunan ahli waris korban meninggal dunia akibat Covid-19. 

Hal itu disampaikannya menanggapi dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penghentian pemberian santunan lantaran tidak tersedia alokasi anggaran santunan korban meninggal dunia akibat Covid-19 bagi ahli waris pada Kementerian Sosial.

SE Kemensos itu tertuang di Surat Edaran Nomor 150/3.2/BS.01.02/02/2021 tentang Rekomendasi dan Usulan Santunan Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Covid-19 tertanggal 18 Februari 2021 dan ditujukan kepada Kepala Dinas Sosial seluruh Indonesia.

“Mudah-mudahan nanti di perubahan anggaran di Pemerintah Pusat bisa menganggarkan kembali. Itu yang kami harapkan. Jangan dipotong hanya karena sepotong surat terus harapan masyarakat terabaikan,” ujar anggota Komisi C DPRD Jatim ini seusai serap aspirasi masyarakat di Kelurahan Kupang Krajan Surabaya pada Jumat (5/2/2021).

Ia mengaku banyak menerima keluhan masyarakat yang merasa kecewa dengan kebijakan tersebut. Terlebih untuk mengurus proses pencairan santunan itu masyarakat telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan juga dana.

“Ini kan membingungkan dan mengecewakan warga. Dari sekian yang mengurus hanya ada beberapa yang cair. Apalagi mereka sudah telanjur mengurus sejak tahun lalu, terus muncul edaran tersebut ya pasti mereka kecewa sekali,” tandasnya.

Suhadi, salah satu warga RW 3 Kelurahan Kupang Krajan Surabaya, mengaku telah mengurus santunan sejak September 2020, namun hingga kini santunan tersebut belum diterimanya.

“Adik saya meninggal dunia karena Covid pada September 2020 dan sampai sekarang saya mengurus belum ada hasilnya. Padahal ngurus dari kelurahan sampai ke Dinsos sulitnya bukan main. Biaya kita keluarkan dengan mengurus ahli waris semua yang saya perjuangkan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, untuk proses pengurusan dari kelurahan sampai kecamatan membutuhkan waktu hampir dua bulan. Kemudian di Dinkes membutuhkan waktu satu bulan setengah, dan di Dinsos hingga sekarang, tiga bulan lamanya belum ada jawaban.

“Yang kami tanyakan apakah dana santunan itu benar-benar cair atau tidak, itu saja. Karena sampai sekarang saya tanya Dinsos bilangnya tunggu saja nanti ditransfer ke rekening, tapi saya cek sampai sekarang pun belum ada. Karena untuk mengurus itu semua kita hampir habis dua juta, belum lagi tenaga dan waktu,” ujarnya kecewa. 

Sekadar informasi, sebelumnya, Surat Edaran Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Nomor:427/3.2/BS.01.02/06/2020 tanggal 18 Juni 2020 yang ditandatangani Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Adi Wahyono menyebutkan tentang santunan Rp 15 juta bagi ahli waris yang anggota keluarganya meninggal akibat infeksi Covid-19. 

Surat edaran tersebut merujuk keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang penetapan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona di Indonesia serta menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2020 tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Kementerian Sosial. (dhani)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

DPRD Banyuwangi Terima Kunjungan Mahasiswa Untag, Belajar Penyusunan dan Pembahasan Perda

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menerima kunjungan studi puluhan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas ...
KOLOM

Menimbang Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2026

Oleh: Ketua Banggar DPR, Said Abdullah HARI ini, bertepatan dengan 20 Mei, sebagai hari kebangkitan nasional, ...
EKSEKUTIF

Pimpin Upacara Harkitnas, Wabup Antok Tekankan Pentingnya Menjaga Semangat Kebangkitan

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025. ...
LEGISLATIF

Soal Demo Ojol Tuntut Potongan Tarif, Puan: DPR Sedang Cari Win-Win Solution

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran ribuan pengemudi ojek online (ojol) ...
SEMENTARA ITU...

Dirham Akbar Jadi Ketua PBSI Lamongan, Fokus ke Pembinaan Atlet

LAMONGAN – Kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lamongan resmi dilantik oleh ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Minta Rekanan Peserta Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Dikaji Lagi

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) minta agar rekanan yang ...