SURABAYA – Pemerintah pusat didorong segera menyelesaikan megaproyek jalur lintas selatan (JLS), khususnya di sisi wilayah Jawa Timur. Sebab, di tahun 2016 ini APBD Jatim tidak menganggarkan dana untuk melanjutkan pembangunan fisik JLS.
Jika tidak, bisa dipastikan pembangunan jalan tembus antara Pacitan hingga Banyuwangi tersebut, di tahun ini akan jalan di tempat. Apalagi, megaproyek ini pun hampir pasti tidak akan mendapat alokasi dana dalam Perubahan APBD Jatim 2016.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Jatim, Eddy Paripurna, kemungkinan badan anggaran (Banggar) tidak mengalokasikan anggaran untuk JLS. Apalagi, katanya, diketahui PAPBD 2016 ini mengalami defisit hingga Rp 650 miliar.
“Kita menunggu hasil pembahasan banggar. Namun jika dilihat dari posisi anggaran yang ada, dalam pembahasan PABPD 2016 sangat tak mungkin ada alokasi untuk JLS,” kata Eddy Paripurna, kemarin.
Melalui APBN 2016, pemerintah pusat hanya mengalokasikan Rp 164 miliar untuk proyek JLS. Legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu berharap ada tambahan anggaran dari pemerintah pusat, sebab proyek JLS sudah masuk dalam proyek nasional meski bukan prioritas.
Komisi D DPRD Jatim bersama Komisi V DPR RI, sebutnya, akan terus mendorong pemerintah pusat menyelesaikan komitmennya mengurangi angka disparitas wilayah lewat pembangunan JLS.
Terpisah, Kepala Bidang Peningkatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerja Umum Bina Marga Jatim, Abduh M Mattaliti mengatakan, tahun 2016 ini untuk sementara waktu Pemprov tidak menganggarkan dana untuk melanjutkan pembangunan fisik JLS.
Pertimbangannya, jelas Abduh, yakni kondisi ekonomi yang sedang sulit, dan menurunnya pendapatan asli daerah (PAD).
Oleh karena JLS merupakan proyek pemerintah pusat, sebut Abduh, maka untuk pembangunan fisiknya akan tetap dilanjutkan dengan alokasi anggaran dari APBN. “Semoga APBN yang dikucurkan besar, agar bisa mempercepat penyelesaian pembangunan titik JLS yang belum dikerjakan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PU Bina Marga Pemprov Jatim Supaad mengatakan, total panjang JLS yang melintasi wilayah Jatim panjangnya mencapai 673,872 kilometer. Dari jumlah itu 553,274 kilometer lahan sudah berhasil dibuka dan dibersihkan.
“Dari yang sudah dibuka untuk umum tersebut, 334,490 kilometer jalannya sudah diaspal, dan 33,225 kilometer lainnya bahkan dicor dengan semen atau rigid,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Sementara untuk 363,990 kilometer lainnya, kondisi jalannya sudah berstatus lapis pond dan sudah dapat dilewati kendaraan. Guna menghubungkan ratusan kilometer JLS di delapan kabupaten itu, telah dibangun 77 buah jembatan yang panjangnya mencapai 4,346 kilometer.
“Nah, saat ini 83 persen akses jalan lintas selatan di Jatim sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegas Supaad.
Untuk 17 persen sisanya, hingga kini belum bisa dimanfaatkan sebagai akses jalan, karena masih menunggu pembukaan lahan dan pembuatan jembatan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS