MADINAH – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menekankan, bahwa seluruh jemaah haji asal Indonesia harus mendapat layanan dan fasilitas yang memadai.
Suksesnya penyelenggaraan ibadah haji, kata Puan, tak lepas dari upaya kerja bersama dan gotong royong.
Puan menegaskan, jemaah haji asal Indonesia harus dapat menikmati berbagai layanan mulai dari yang pokok hingga ke masalah terkecil sekalipun.
“Termasuk terpenuhinya ketersediaan air minum bagi para jemaah dalam menghadapi badai panas (heat stroke) di Tanah Suci,” kata Puan Maharani, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/4/2017).
Hal itu dia sampaikan setelah memimpin rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1438 H/2017 M di Madinah pada hari pertama kunjungan kerjanya ke Arab Saudi.
Saat rapat, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin menyatakan, kesiapan pemondokan atau akomodasi jemaah di Mekkah telah mencapai 98,95 persen atau berkapasitas sekitar 205.394 orang. Sedangkan di Madinah mencapai 36,72 persen atau berkapasitas sekitar 75.429 orang.
Akomodasi di Mekkah berada di enam wilayah, yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah, dan Raudah.
Kementerian Agama menyiapkan 150 hotel dan mampu menampung jemaah sekitar 207.880 calon haji asal Indonesia. Sementara di Madinah, proses negosiasi pemondokan telah mencapai 36 persen yang direncanakan dapat menampung sekitar 75.429 calon haji.
Puan mengingatkan agar ke depan diusahakan 100 persen pemondokan menggunakan kontrak jangka panjang, sehingga biayanya dapat ditekan.
Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan pentingnya gizi dalam menu makanan serta mempertimbangkan cita rasa Indonesia.
Terkait pelayanan di Arofah, Puan mengingatkan agar menteri agama minta kepada pemerintah Arab Saudi ikut memperhatikan fasilitas tenda dan toilet yang memadai.
“Selain demi kesehatan, juga kenyamanan. Setiap tenda hendaknya dilengkapi dengan AC yang memadai, agar secara tidak langsung mengurangi risiko heatstroke,” ucap Puan.
“Setiap tenda harus diperhatikan ketersediaan air minum agar jemaah haji tidak mengalami dehidrasi,” tambah dia.
Sementara itu, kuota jemaah haji Indonesia diketahui sudah kembali normal 100 persen atau menjadi 221 ribu jemaah. Termasuk tambahan kuota sebanyak 10 ribu orang, terdiri atas 204.000 calon haji reguler dan 17.000 calon haji khusus. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS