BLITAR – Anggota Komisi V DPR RI Sri Rahayu bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Provinsi Jawa Timur meninjau langsung titik lokasi terdampak bencana. Mulai dari Kediri, Tulungagung dan Blitar.
Menurut Sri Rahayu, peninjauan ini sebagai tindak lanjut atas aduan atau aspirasi masyarakat yang dia terima, perihal kondisi beberapa titik sungai yang tak kunjung diperbaiki akibat bencana beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya di wilayah Kabupaten Blitar, dia bersama BBWS mengunjungi lima titik terdampak bencana. Yakni di Desa Darungan, Desa Sumberjo, Desa Ngeni, Desa Bacem dan Desa Balerejo.
“Agenda hari ini saya bersama BBWS Provinsi Jawa Timur mengunjungi lokasi terdampak bencana yang menjadi kewenangan BBWS Brantas,” ungkap Sri Rahayu, usai meninjau Kali Unut di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Rabu (8/3/2023).
Dari hasil peninjauan langsung tersebut terdapat beberapa titik yang menjadi skala prioritas untuk segera dilakukan penanganan ataupun perbaikan.
Dari tiga daerah yang dikunjungi, beber dia mulai dari Kediri, Tulungagung dan Blitar, masing-masing daerah terdapat dua titik yang harus segera mendapat perhatian, agar tingkat kerusakan nya tidak semakin meluas, atau bahkan bisa memperparah keadaan dan berpotensi membahayakan masyarakat.
“Kalau dilihat kondisinya tadi memang cukup parah ya, karena kerusakan memang diakibatkan oleh bencana, baik itu dari banjir, tanah longsor dan lain sebagai nya,” beber ketua DPP PDI Perjuangan tersebut.
Legislator DPR RI dari Dapil VI Jawa Timur ini pun mengungkapkan, sebelumnya dia telah melakukan pemetaan penanganan untuk memilah penanganan mana-mana saja yang perlu dikerjakan oleh BBWS ataupun pemerintah daerah (Pemda) setempat.
Hal tersebut dia lakukan sebagai upaya penanganan cepat dan saling meringankan tanggung jawab masing-masing institusi.
“Ini adalah kerja gotong royong, mudah-mudahan dengan kami turun bersama ini dapat mempercepat penanganannya. Dengan demikian masyarakat tidak lagi khawatir atau pun takut saat cuaca ekstrem seperti saat ini,” ujarnya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana alam, mengingat kondisi cuaca, yang saat hujan sering curahnya tinggi. “Tetap waspada dan saling membantu dengan sesama jika ada kejadian bencana,” imbau dia.
Sementara itu, Kepala BBWS Brantas, Haeruddin menyampaikan dua titik terdampak bencana di Blitar yang segera dilakukan penanganan cepat adalah Kali Unut di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan dan Sungai Sesek di Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto.
“Keduanya segera kami lakukan perbaikan, agar dampaknya tidak semakin meluas,” ujarnya.
Menurutnya tebing Kali Unut dan Ngeni yang mengalami longsor bahkan nyaris memutuskan jalan usaha tani di desa setempat, segera diperbaiki tahun ini.
“Kita sudah melihat semuanya. Jadi penanganan tebing sungai yang longsor tersebut harus melalui kajian yang mendalam, sehingga nantinya tidak menjadi permasalahan di kemudian hari. Untuk perbaikannya kita rencanakan di tahun ini. Kalau saat ini kita bersabar dulu karena kondisi hujan dan arus sungai juga masih tinggi,” terangnya. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS