GRESIK – Cawagub Puti Guntur Soekarno teringat dengan kakeknya, Presiden pertama RI Bung Karno, saat mengunjungi sentra pembuatan kopiah atau peci di Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Senin (19/3/2018).
Puti mengungkapkan, Bung Karno pernah mengatakan bahwa kopiah adalah salah satu pemersatu bangsa.
“Karena kopiah bisa dikenakan semua orang dalam acara resmi. Beda dengan udeng, bandana, atau lainnya,” kata Puti, di galeri kopiah Awing, salah satu tempat usaha pembuatan kopiah terkenal di Gresik.
Ingatan tentang sosok sang proklamator itu makin menguat saat Puti dan rombongan mengunjungi tempat usaha pembuatan kopiah di rumah milik Suharto di Jalan Sindujoyo IX Nomor 4, Gresik.
Menurut Puti, dirinya memang dapat informasi, jika dulu Bung Karno sempat pesan kopiah dari Gresik. “Meski waktu itu, Bung Karno tidak langsung datang dan pesan di sini,” ujarnya.
Suharto tidak menampik perkataan Puti, karena dirinya mengetahui bahwa Bung Karno memang sempat beberapa kali memesan kopiah yang waktu itu dikerjakan langsung oleh almarhum sang ayah, Munawar.

“Bapak sempat cerita semasa hidupnya, jika kopiah yang dikerjakan salah satunya pesanan Presiden Soekarno. Bahan yang digunakan tentu saja berbeda, tapi saya lupa karena saat itu saya masih kecil,” jelas Suharto.
Suharto menjadi satu-satu anak yang meneruskan usaha orang tuanya membuat kopiah. Sedang saudara-saudaranya yang lain memilih kerja di pabrik.
“Ada juga yang tinggal di luar kota. Jadi tinggal saya saja yang meneruskan usaha warisan bapak ini,” tutur anak kedua dari 10 bersaudara tersebut.
Selain usaha mikro kecil menengah (UMKM) kopiah, Mbak Puti juga mengunjungi usaha otak-otak bandeng Mak Cah.
Alumnus jurusan Administrasi Negara Universitas Indonesia ini sempat mencicipi otak-otak bandeng produksi UKM yang berdiri sejak 1980. “Enak sekali, saya rasanya ingin makan otak-otak bandeng Mak Cah,” ucapnya.
Kepada wartawan, Puti menjelaskan dua program pasangan nomor urtu dua terkait pemberdayaan UMKM,. Yakni Superstar (Sentra UMKM, Pemberdayaan UMKM dan Startup) dan Program Keluarga Harapan (PKH) Super. Untuk program Superstar sendiri, Puti menjelaskan akan dianggarkan Rp 150 juta setiap tahunnya.

“Nantinya, kami akan memilih UMKM unggulan di Jawa Timur, untuk diintegrasikan dengan industri besar. Dalam pelaksanaan program kami ini nanti setiap UMKM mendapatkan bantuan permodalan, pelatihan dan pendampingan,” tuturnya.
Dia mencontohkan, UKM otak-otak bandeng Mak Cah sudah dikenal dan menjadi salah satu UKM unggulan di Gresik.
Ini nantinya akan dikoneksikan dengan perusahaan besar dan pengolahan di daerahnya. Kemudian juga dihubungkan dengan anak muda, semisal untuk pengemasan dan marketing.
Selain itu, Puti juga menyampaikan salah satu janji kerjanya dalam program PKH Super, yakni menyediakan bantuan permodalan untuk kepala keluarga perempuan miskin. Dirinci, bantuan ini menganggarkan Rp 60 miliar tiap tahunnya.
“Bagi kepala keluarga perempuan yang miskin akan mendapat Rp 1,5 juta, dan untuk yang sangat miskin akan mendapatkan Rp 3 juta,” ujarnya.
Melalui program ini, diharapkan dapat mendorong lahirnya UMKM unggulan, sehingga bisa mengentaskan kemiskinan sekaligus mengurangi angka ketimpangan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS