BLITAR – Komunitas Ngobrol Pintar (NgoPi) menggelar diskusi publik bertajuk “Situasi Politik Nasional Jelang Pemilu 2024” di Cafe Merdeka Jl A Yani, Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (16/7/2022).
Koordinator Kegiatan Ngobrol Pintar Kota Blitar, Rengga mengatakan, diskusi publik ini diselenggarakan untuk menjadi pemantik gerakan literasi dan wacana publik di Bumi Bung Karno.
Dalam diskusi publik kali ini, pihaknya menghadirkan 2 pembicara. Yakni dosen ilmu politik Unesa Dr Moch Mubarok Muharram dan Koordinator Forum Jokowi Jawa Timur Aven Januar yang juga pengamat ekonomi politik.
Dalam paparannya di hadapan 40-an orang peserta yang hadir sesuai kuota maksimal penyelenggaraan, Mubarok menyampaikan soal konfigurasi elit politik jelang tahun 2024 yang berpengaruh besar pada kondisi perpolitikan di ranah akar rumput.
Menurutnya, koalisi partai politik yang mulai terjadi saat ini di beberapa kelompok juga mempengaruhi pandangan politik masyarakat.
“Seperti halnya KIB, poros politik baru, lalu parpol dalam lingkaran istana dan juga di luar lingkaran istana. Hal ini membawa pengaruh terhadap pilihan politik masyarakat,” papar Mubarok.
Selain itu, sebutnya, adalah konfigurasi politik identitas dan politik aliran yang terpengaruh oleh dua kekuatan besar dunia yakni Amerika Serikat dan China.
Politik identitas merupakan garis politik yang tak kentara di masyarakat Indonesia tapi sudah menginfluence perilaku politik masyarakat sejak berakhirnya era orde lama.
“Politik identitas sudah mempengaruhi dan memperkuat basis ideologi politik masyarakat bawah saat ini,” papar mantan Ketua Cabang PMII Surabaya tersebut.
Yang kedua yakni infiltrasi politik asing. Menurut Mubarok, saat ini dua kekuatan asing besar yakni Amerika Serikat dan China, dalam regional politik di kawasan Asia Tenggara saling berhadapan dalam membangun imperium politiknya, yang berujung pada perebutan pasar ekonominya masing-masing.
Sedang Aven Januar memaparkan situasi politik dengan latar belakang kondisi ekonomi Indonesia pasca pandemi. Dalam banyak hal, dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini masih banyak mempengaruhi pergerakan ekonomi nasional.
“Meskipun kondisi ekonomi nasional tidak berpengaruh pada situasi jelang tahun politik 2024 nantinya, tapi perlu menjadi catatan penting bagi kita dalam memetakan situasi jelang 2024,” jelasnya, sebagaimana keterangan yang diterima media ini.
Ekonomi nasional, lanjut dia, dihadapkan pada situasi resesi global yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada Juli dan Agustus ini. Hal tersebut didorong dengan kenaikan harga minyak dunia dan belum berakhirnya perang antara Rusia dengan Ukraina.
Menurutnya, hal itu menyebabkan krisis di beberapa negara termasuk di antaranya Amerika Serikat saat ini. Ancaman juga dihadapi Indonesia khususnya terkait kenaikan harga barang dan sembako yang sudah mulai terjadi sejak kuartal kedua tahun 2022 ini.
“Yang ketiga adalah faktor alam yakni cuaca, yang seharusnya sudah memasuki kemarau tapi hujan masih sering terjadi di beberapa wilayah. Akibatnya, kebutuhan masyarakat dari alam seperti lombok, tomat, dan lain lain mengalami kenaikan harga yang signifikan karena mengalami gagal panen raya,” jelas Aven.
Sehingga kader Banteng ini membuat kesimpulan bahwa konsolidasi ekonomi nasional yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi pada akhir tahun 2022 ini akan menjadi penentu bagi baik-buruknya ekonomi nasional tahun mendatang.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan Ngobrol Pintar Kota Blitar, Rengga berharap agar kegiatan literasi dan wacana seperti Ngobrol Pintar ini akan berkelanjutan agar menjadi sarana untuk mencerdaskan masyarakat.
“Banyak persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang perlu dipikirkan bersama dan dicarikan solusi secara bersama-sama,” pungkas Rengga. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS