GRESIK – Komisi III DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek pembangunan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik.
Di lokasi proyek, sejumlah legislator melakukan pengecekan di beberapa bagian bangunan.
“Pekerjaan pengecoran pilar bagian depan masih ada yang kurang rapi. Karena besi kolom masih kelihatan tak tertutup cor. Tidak dirapikan lebih dulu sebelum ditutup ACP (alumunium composit panel-red). Kita minta dirapikan dulu,” kata Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah.
Sulisno Irbansyah juga mengecek pipa besi untuk ornamen yang ditutup dengan ACP bagian depan gedung yang menghadap Masjid Agung Gresik (MAG).
“Alasannya memang besi hollow bukan besi galvalum yang untuk plafon,” ungkapnya.
Gedung yang sudah berdiri tiga lantai itu, pada lantai 1 rencananya digunakan untuk parkir. Kemudian lantai 2 untuk kantor, serta lantai 3 untuk hall dan kamar untuk tamu. Gedung didesain terbuka sehingga memiliki banyak dinding kaca.
“Pihak rekanan masih menunggu pemasangan lift yang belum datang,” ungkap Sulisno.

Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini menjelaskan, sesuai kontrak tender, pembangunan gedung baru MUI Gresik akan berakhir pada 23 Desember 2022. Saat ini, gedung yang sudah berdiri tiga lantai tersebut, progres pembangunannya mencapai 75 persen.
“Pihak kontraktor optimis bisa selesai tepat waktu, tanpa perpanjangan. Ada dua puluh lima pekerja yang dikerahkan untuk finishing,” katanya, Selasa (6/12/2022).
Disebutkan, Pemkab Gresik mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12 miliar yang terbagi dalam dua tahap. Pembangunan tahap II senilai Rp 7 miliar ditopang dari APBD Gresik Tahun 2022. Sementara tahap pertama dari APBD Tahun 2021 sebesar Rp 5 miliar. Gedung dibangun di lahan seluas 17.058 meter persegi. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS