LAMONGAN – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lamongan, Ratna Mutia Marhaeni mengimbau warga untuk mengikuti Vaksinasi Covid-19. Penyintas Covid-19 ini juga meminta warga yang telah divaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Ratna, ia terus mengingatkan kepada masyarakat Lamongan yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 agar tidak ragu untuk ikut. Baik vaksinasi yang diselenggarakan oleh TNI, Polri, maupun pemerintah.
“Vaksinasi adalah bentuk ikhtiar negara untuk mengakhiri pandemi Cobid-19,” katanya, dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (17/7/21).
Wakil rakyat bertugas di Komisi D ini menjelaskan, vaksinasi bertujuan melatih agar tubuh mengenali dan melawan serta kebal terhadap virus atau bakteri, khususnya Covid-19 saat ini.
Soal berbagai kabar beredar yang menyebutkan vaksin COvid-19 menimbulkan berbagai efek bagi tubuh, politisi perempuan ini mengatakan hal tersebut hanya sekadar ketidaknyamanan yang bersifat sementara.
“Sakitnya hanya karena ditusuk jarum suntik, kemudian ada bengkak. Mungkin juga ada yang sedikit mengalami demam, tapi itu tidak akan berlangsung lama,” imbuh Ratna Mutia Marhaeni.
Kalau vaksin efektif, lanjut Ratna, maka akan segera terbentuk antibodi sehingga tubuh akan kebal terhadap penyakit yang spesifik. “Maka mari sayangi diri kita dan keluarga kita dengan berbondong-bondong ke pos-pos pelayanan vaksinasi Covid khususnya di Lamongan,” ucap Ratna.
Legislator di komisi DPRD yang mejadi mitra kerja bidang kesehatan pemkab itu juga menyakinkan jik vaksin Covid-19 telah melalui serangkaian uji klinis. Sehingga bisa dipastikan keamanannya, khasiat, dan mutunya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta para ahli kesehatan. Tidak itu saja, vaksin Covid juga telah mendapat restu dari Majelis Ulama Indonesia.
Sebelum menutup telepon, Ratna juga mememinta kepada warga Lamongan yang telah divaksin untuk tidak mengabaikan protokoler kesehatan. Karena kekebalan itu baru muncul satu bulan setelah vaksin.
“Dan dalam satu bulan itu masih sangat dimungkinkan untuk terpapar lagi jika masyarakat tidak patuh dengan protokoler kesehatan. Apalagi ada kemungkinan varian Covid bisa berubah,” pungkas Ratna. (ak/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS