MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita bersama jajarannya menerima audiensi 7 organisasi mahasiswa terkait tuntutan rakyat yang memuncak belakangan ini. Politisi PDI Perjuangan itu berdialog dan menampung aspirasi tersebut pada Kamis (4/9/2025).
Pertemuan itu dihadiri tujuh organisasi mahasiswa di antaranya PMII, GMKI, KAMMI, HIKMAHBUDHI, PMKRI, KMHDI hingga GMNI. Mereka disambut langsung oleh Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita bersama jajaran legislatif yang lain.
Dalam audiensi tersebut, mahasiswa menyampaikan banyak aspirasi dan tuntutan, mulai dari desakan evaluasi tunjangan gaji DPR RI hingga kenaikan gaji guru. Sedikitnya, ada 9 tuntutan yang mereka sampaikan antara lain.
1. Evaluasi tunjangan DPR RI, termasuk DPRD Kota Malang
2. Audit kinerja dan lembaga legislatif
3. Evaluasi tindakan agresif dari aparat selama demonstrasi
4. Sahkan RUU Perampasan Aset
5. Reformasi Polri dan secara khusus Polresta Malang Kota
6. Hukum dan adili anggota Polri yang melakukan tindakan kekerasan
7. Naikkan gaji guru, khususnya di Kota Malang
8. Evaluasi kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Malang
9. Mendesak pemerintah membentuk satuan kerja PHK
Menanggapi aspirasi tersebut, Amithya menyatakan komitmen kesiapannya dalam menindaklanjuti tuntutan tersebut.
Untuk isu nasional, Mia, sapaan akrabnya akan meneruskan ke pemerintah pusat. Sementara untuk kebijakan daerah seperti kenaikan gaji guru hingga PBB juga akan diteruskan ke Pemkot Malang.
“Saya menilai tuntutan dari rakyat ini sangat realistis, tinggal nanti kita lihat kajiannya. Terutama di Kota Malang kami akan lihat kondisi di lapangan seperti apa lalu akan dicarikan solusinya,” ujarnya.
Sementara soal pajak PBB, Mia juga sepakat untuk mendorong pembahasannya bersama Pemkot Malang untuk segera membentuk Perwali sebagai tindaklanjut Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Kota Malang.
”Kami sekarang mengawal Perwal yang baru karena kemarin saya sampaikan begitu PDRD disahkan,” kata Mia,
Lebih lanjut, dia mengapresiasi atas sikap damai dan tertib organisasi mahasiswa di Malang dalam menyampaikan aspirasi. Ia berharap situasi di Kota Malang bisa tercipta kondusif pasca aksi demo yang masih meluas di sejumlah daerah.
”Kalau memang ada yang tidak sempurna atau kurang dalam berkomunikasi, memang perlu dikoreksi,” tandasnya. (ull/pr)