JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, kemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam putaran pertama Pilgub DKI tak lepas dari adanya kerja sama antara partai politik (parpol) pengusung dan relawan.
Dalam penghadapi pilkada 15 Februari lalu, sebut Hasto, antara parpol pengusung dan relawan Ahok-Djarot saling mengisi dan melengkapi.
Sehingga, di tengah serangan tajam yang ditujukan, Ahok-Djarot masih bisa meraih suara tertinggi dalam putaran pertama Pilgub DKI, yakni sebesar 43.5 persen.
“Kerja sama PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, dan PPP Djan Faridz yang menyatu dengan relawan merupakan kerja politik yang saling mengisi dan melengkapi. Tanpa mereka semua, mustahil berbagai serangan tajam tersebut bisa diatasi,” kata Hasto, Minggu (19/2/2017).
Untuk menghadapi putaran kedua, kerja sama antara PDI Perjuangan dengan parpol pendukung Ahok-Djarot lain akan terus ditingkatkan. Pasalnya, terang Hasto, setiap parpol punya keunggulan dan ruang lingkup kerja yang saling melengkapi.
Pihaknya juga akan mengintensifkan komunikasi dengan partai politik pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Harapannya, parpol pendukung Agus-Sylvi seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional bisa mengalihkan dukungannya ke pasangan Ahok-Djarot pada putaran kedua nanti.
“Kerja sama tersebut sangat penting. Komunikasi politik akan kami intensifkan, meskipun demikian keputusan untuk mendukung Ahok Djarot kami serahkan pada kedaulatan setiap partai,” ujarnya.
Dia juga menegaskan pentingnya peran relawan dalam pemenangan Ahok-Djarot. Kreativitas dan spontanitas dukungan relawan Ahok-Djarot telah memberi warna tersendiri.
“Para relawan telah memerluas basis dukungan pasangan nomor 2. Dengan kreativitasnya, mereka mampu melakukan kampanye yang menampilkan kinerja Ahok-Djarot dengan programnya yang konkret dan membumi,” ucap Hasto.
Pihaknya meyakini perpaduan kekuatan partai politik, relawan dan pergerakan masyarakat DKI untuk mendukung pemimpin yang tegas memerangi korupsi menjadi modal bagi pasangan calon Ahok-Djarot untuk meraih kemenangan di putaran kedua Pilkada DKI. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS