TUBAN – Video dokumenter karya Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban, Ita Hariyanti, bersama sejumlah sineas setempat meraih juara favorit dalam Festival Pahlawan Desa memperebutkan piala Megawati Soekarnoputri.
Dalam video tersebut, Ita Hariyanti bersama para sineas mengangkat kiprah Buntas Pradoto, dalang muda asal Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo. Buntas tak sekadar men-dalang. Bersama rekan-rekannya, ia getol melestarikan kesenian dan kebudayaan tardisional Jawa.
Karya dengan durasi 9 menit 41 detik tersebut diproduksi di rumah produksi Mai Cinema. Produser Ita Hariyanti, sutradara Dodot, kameramen dan editor Isnan bekerjasama dengan Pemuda Harapan Kampung (PHK) masyarakat Desa Sobontoro.
Dodot mengatakan, berawal dari dirinya dan Isnan (cinematografer) mendapat mandat dari Ita Hariyanti untuk mencari dan menggali data tentang salah satu pahlawan desa yang ada di Tuban. Penggalian yang dimaksud bisa dari karya maupun kiprahnya di desa, untuk ikut Festival Pahlawan Desa, Piala Megawati.
“Melalui beragam pertimbangan kita memutuskan memilih sosok Buntas Pradoto sebagai sosok yang akan kami gali datanya untuk pembuatan dokumenter tokoh,” ucap Dodot, Senin (23/8/2021).
Dikatakan Dodot bahwa Buntas Pradoto adalah seorang pemuda asal Desa Sobontoro, Tambakboyo. Dia adalah salah satu pemuda yang saat ini masih menekuni bidang seni budaya Jawa yaitu pewayangan.
Dalam kiprahnya sebagai seorang dalang, Buntas dikenal mampu membangkitkan semangat pemuda desa dengan mendirikan PHK (Pemuda Harapan Kampung). Dalam kegiatan ini, Buntas tidak sendirian kemudian PHK inilah yang menjadi fokus dalam dokumenternya.
“Kami takjub bagaimana mas Buntas dengan semangat memotori pemuda-pemuda desa agar lebih kreatif dan melakukan pergerakan yang positif,” imbuhnya.
Dalam dokumenter ini, tim menghabiskan waktu kurang lebih 10 hari untuk penggalian data sekaligus eksekusi pengambilan gambar di desa tersebut. Selain itu, dari 347 peserta dari seluruh Indonesia, dokumenter pemuda Sobontoro masuk 120 besar untuk seleksi pertama, dan seleksi kedua lolos 20 besar dan akhirnya dinobatkan sebagai juara favorit karena non rangking.
“Apabila dirangking sebenarnya kita nomor dua dari 347 peserta,” tambahnya.
Prestasi dokumenter tokoh Desa Sobontoro diapresiasi Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tuban, Tulus Setyo Utomo. Dia mengatakan, hal festival pahlawan desa, sudah waktunya desa berdaya untuk membangun infrastuktur maupun peradaban di desa.
Desa juga harus didorong agar berlomba membangun desa, baik pembangunan destinasi pariwisata, peningkatan kapasitas para pemuda, kelompok tani, maupun kelompok perempuan.
“Lembaga desa juga harus aktif dalam mendorong terwujudnya inovasi sebagai daya tarik untuk mewujudkan desa mandiri dan desa yang mampu meningkatkan PAD desa, namun karakter dan budaya harus dijaga kelestariannya,” sambung pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tuban itu.
Sebelumnya, BKN DPC Tuban telah mengikuti beberapa kegiatan seperti lomba video tradisi Ramadan yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Jatim dan juga mendapatkan juara 10 terbaik tingkat Provinsi.
Lomba video pahlawan desa yang diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan masuk nominasi 20 terbaik tingkat nasional. Dan juga ikut handarbeni dalam kegiatan Hari Tari se-dunia dalam bentuk kegiatannya pentas tari untuk menampilkan budaya kita.
“Setiap bulan Suro juga mengadakan tradisi jamasan, yaitu mencuci keris sebagai pusaka leluhur,” tambahnya.
Diketahui, acara unboxing pemenang lomba Festival Pahlawan Desa dipimpin langsung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada 20 Agustus 2021 lalu.
Unboxing merupakan bagian dari rangkaian acara yang digelar PDI Perjuangan pada momen Bulan Bung Karno, Juni 2021 lalu.
Acara tersebut diorganisasi oleh Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKN-P) DPP PDI Perjuangan. Acara ditayangkan secara virtual melalui akun @bknp pdi perjuangan di YouTube. (sut/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS