BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berkolaborasi dengan Taman Nasional (TN) Alas Purwo dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Kolaborasi tersebut akan memberikan dampak jangka panjang, baik secara lingkungan, sosial budaya maupun ekonomi bagi masyarakat lokal dan wisatawan.
“Taman Nasional Alas Purwo menyimpan potensi luar biasa yang bisa dikelola lebih baik lagi, apalagi lingkungan yang dijaga dan dilindungi bersama menjadi kunci terciptanya keindahan alam dan pariwisata berkelanjutan daerah,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Kamis (29/12/2022).
TN Alas Purwo di sisi selatan Banyuwangi, jelas Bupati Ipuk, merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam. TN Alas Purwo memiliki sekira 700 jenis tumbuhan, banteng, macan tutul, monyet ekor panjang, kijang, babi hutan, serta 250 aves dan reptil.
“Kami berharap pariwisata berkelanjutan ini akan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat setempat, budaya. Dan saya yakin, ke depan akan menjadi pengalaman luar biasa yang dialami oleh wisatawan,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Kawasan TN Alas Purwo juga memiliki banyak destinasi wisata menarik. Mulai kawasan savana, pantai, gua kuno, wisata budaya, hingga hutan bakau. Taman nasional yang menyimpan beragam situs geologi, budaya, serta kekayaan hayati tersebut telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO.
Kawasan yang masuk dalam jajaran Geopark Ijen, saat ini telah resmi diusulkan oleh Dewan Unesco Global Geopark untuk pengesahan sebagai Unesco Global Geopark.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, Novita, menjelaskan, pengembangan TN Alas Purwo sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan akan terus diperkuat. Salah satunya dengan menjaga Alas Purwo agar tidak menjadi kawasan mass tourism.
Dia lalu menyebut jumlah kunjungan wisatawan ke TN Alas Purwo hingga saat ini berkisar 500-1000 orang di akhir pekan atau hari libur.
“Sebenarnya itu masih memenuhi daya tampung dan daya dukung kawasan. Maka rencana yang akan kami lakukan adalah pembatasan kendaraan,” ujarnya.
Pembatasan kendaraan ini dilakukan salah satunya untuk menjaga kelestarian flora dan fauna. Misalnya, dengan membuat kantong-kantong parkir di sejumlah titik.
“Tujuannya mengurangi tingkat polusi udara dan kebisingan yang dikhawatirkan mengganggu kenyamanan fauna, khususnya fauna prioritas seperti banteng dan macan tutul,” jelasnya.
Menurutnya, ke depan, direncanakan kendaraan pengunjung hanya diizinkan masuk sampai titik yang telah ditentukan, kemudian disediakan transportasi, yakni menggunakan kendaraan listrik. Ia juga menjelaskan, pihaknya akan menggelar pelatihan-pelatihan penangkaran binatang untuk mendukung upaya pelestarian satwa prioritas di kawasan TN Alas Purwo, yakni macan tutul dan banteng.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang diperoleh, kunjungan wisatawan ke TN Alas Purwo pada tahun 2021 hingga 2022 mengalami lonjakan. Tercatat wisatawan domestik 99.456 orang pada 2021 menjadi dan naik 166.141 pada 2022.
Sementara untuk wisatawan mancanegara juga terjadi lonjakan 600 persen, dari tahun 2021 dibanding tahun 2022. Pada 2021 wisatawan mancanegara yang ke berkunjung ke Alas Purwo 1.965 orang, sedangkan sementara pada 2022 tercatat 14.175 orang. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS