Selasa
26 November 2024 | 9 : 34

Keliling Puskesmas, Ipuk Minta Perkuat Tracing untuk Tekan Covid-19

PDIP-Jatim-Bupati-Ipuk-11082021

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus memperkuat pelaksanaan test (pengujian), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) alias T3 dalam menangangi pandemi Covid-19.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, berkeliling pada sejumlah Puskesmas, Senin (9/7/2021), untuk melihat langsung penerapan T3. Bupati perempuan itu mengecek langsung Puskesmas Tembokrejo dan Puskesmas Tapanrejo, Kecamatan Muncar; serta Puskesmas Parijatah Kulon, Kecamatan Srono.

“T3 adalah kunci penanganan pandemi Covid-19. Karena itu saya minta kepada seluruh Puskemas untuk memperkuat testing dan tracing,” kata Ipuk.

Di tiap Puskesmas, Ipuk berdialog tidak hanya dengan Kepala Puskesmas, namun juga dengan petugas tracing dan entry data. Ipuk mengecek kendala apa saja yang dialami. 

“Kami ingin langsung melihat bagaimana progres di lapangan serta kendalanya sejauh ini seperti apa. Ini untuk memetakan apa yang perlu kami intervensi langsung,” kata Ipuk.

Bupati dari PDI Perjuangan itu memaparkan, rasio tracing di antara Puskesmas di Banyuwangi tidak seragam. Ada yang sangat bagus, hingga 1:25 (1 orang positif melacak hingga 25 kontak erat), tapi juga ada yang hanya 1:5.

Ipuk pun meminta Puskesmas untuk memperkuat tracing pada warga yang kontak erat dengan warga yang positif. Idealnya, tracing dilakukan terhadap minimal 15 orang kontak erat sesuai target Kemenkes.

“Saya minta terus diperkuat, karena ini kunci untuk menekan transmisi lokal. Petugas tracing harus diperkuat, satu pasien terkonfirmasi cari kontak eratnya. Petugas entry data juga perlu ditangani khusus,” jelas Ipuk.

Selain itu, Ipuk meminta kepada Puskesmas untuk memperbanyak testing utamanya di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat.

“Stok swab antigen cukup. Nanti kalau kurang bisa segera minta ke Dinas Kesehatan,” tambah Ipuk.

Selanjutnya treatment, penanganan orang yang sudah positif dilakukan isolasi terpusat di non-rumah sakit dan perawatan di rumah sakit bergantung pada kondisi klinis masing-masing pasien.

“Untuk isolasi, upayakan isolasi terpusat untuk menjaga disiplin isolasi, karena isolasi mandiri cukup sulit dikontrol. Sudah ada 25 tempat isolasi terpusat di semua kecamatan, juga ada di tingkat kabupaten,” tandasnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...