Kamis
30 Oktober 2025 | 7 : 11

Ke Depan, Jokowi-JK Diminta Tetap Libatkan Rakyat

pdip jatim - jokowi - relawan tumpengan

pdip jatim - jokowi - relawan tumpenganJAKARTA – Saat Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjalankan pemerintahan mendatang, elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia (GDRI) minta agar rakyat dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Salah satu caranya, dengan membuka polling via internet.

Masukan ini sebagai upaya agar pemerintahan Jokowi-JK tetap mendapat dukungan penih dari rakyat. “Jokowi diharapkan membangun mekanisme peran serta publik dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan berbagai instrumen. Termasuk polling atau survei via internet,” kata Ray Rangkuti, dari elemen Lingkar Madani untuk Indonesia, dalam diskusi di Kafe Deli, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Menurut Ray, saat ini, Jokowi-JK hendaknya meninggalkan polemik dengan Koalisi Merah Putih dan meninggalkan ketergantungan terhadap partai, termasuk partai pendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Jokowi-JK, kata dia, saat ini harus bergantung sepenuhnya pada dukungan rakyat. Dengan sikap seperti ini, lanjut Ray, Jokowi-JK akan berada pada posisi di luar pertarungan antara KMP dan KIH.

Jokowi-JK tidak perlu khawatir dengan tekanan DPR dan partai-partai, karena dengan menjalankan mandat dari rakyat dan konstitusi, keduanya akan dilindungi rakyat dan konstitusi. Apabila DPR menghambat usulan kebijakan yang diajukan pemerintah demi kepentingan rakyat, lanjut Ray, Jokowi dapat menyampaikannya secara terbuka pada rakyat, agar rakyat dapat turut serta mengontrol atau menekan DPR.

Untuk itu, dia minta Jokowi-JK mengedepankan transparansi dalam menjalankan pemerintahan, dan melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan terhadap segala kebijakan yang berdampak pada kehidupan rakyat.

Sementara, Agus Susanto Indonesian Institute for Development for Democracy (Inded) berharap Jokowi tidak menggunakan strategi kompromi hanya agar pemerintahannya tak diganggu lembaga legislatif. Yang dibutuhkan, sebut Agus Susanto, adalah strategi negosiasi.

“Saya setuju tidak ada kompromi. Yang harus dilakukan yaitu menegosiasikan prioritas-prioritas yang dipandu common blue,” kata Agus.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow menambahkan, adu kuat di DPR telah berubah dari adu antara koalisi menjadi kubu politik tertentu melawan rakyat. “Kita akan menguji mana yang lebih kuat. Apakah rakyat atau parlemen yang sangat arogan itu, yang mengabaikan suara rakyat,” ujar Jeirry. (pri/*)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

BERITA TERKINI

Jangan Sampai Ada Pesta Gay, Candra Imbau Hotel di Jember Lebih Waspada Terima Tamu

Jangan sampai kecolongan, lah! kita tidak mau tercoreng hanya karena pelaku menyimpang beberapa kelompok saja.
LEGISLATIF

Tinjau Pelatihan Linting Rokok di Maliran, Luqman Indra Laksono Siap Dorong Dukungan Anggaran dan Fasilitas

BLITAR– Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, Luqman Indra Laksono, meninjau kegiatan pelatihan ...
EKSEKUTIF

Mas Dhito Minta SPPG di Kabupaten Kediri Komitmen Jaga Keamanan Pangan MBG

KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berpesan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah ...
KRONIK

Mas Ipin di CNN Indonesia, Usulkan “Bercita-cita Satu” sebagai Sumpah Pemuda Versi Baru

TRENGGALEK – Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek yang juga Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menjadi ...
KRONIK

Banyuwangi Gelar Kompetisi Liga Puisi, Bupati Ipuk: Upaya untuk Peningkatan Literasi Anak-Anak

BANYUWANGI – Banyuwangi berkomitmen membangun literasi sastra generasi muda daerah. Salah satunya dengan menggelar ...
KRONIK

Guntur Wahono: Tugas Kami di Legislatif Memastikan Aspirasi di Lapangan Sampai di Meja Kebijakan

BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, kembali turun ke lapangan untuk ...