MADIUN – PDI Perjuangan Kota Madiun mendirikan sejumlah posko yang dinamai Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jujur dan Adil.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun Anton Kusumo mengatakan, hingga saat ini sudah berdiri 22 posko yang tersebar di 20 kelurahan se-Kota Madiun.
Hal itu, kata Anton, sesuai dengan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan yang memerintahkan jajaran di bawahnya untuk mendirikan posko minimal satu per kelurahan.
“Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jurdil di Kota Madiun saat ini sudah ada 22 posko yang tersebar di 20 kelurahan. Instruksi DPP minimal di setiap kelurahan wajib ada,” kata Anton Kusumo di Kota Madiun, Jumat (24/11/2023).
Dia menambahkan, selain untuk konsolidasi pemenangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD serta calon legislatif (caleg) dalam Pilpres dan Pileg, posko juga difungsikan untuk mengawasi tahapan-tahapan Pemilu.
“Posko ini juga untuk mengawasi pemilu. Jadi tidak hanya untuk pemenangan pak Ganjar-Mahfud dan caleg saja, tapi juga mengawasi pemilu supaya berlangsung jurdil,” tandasnya.
Anton menegaskan, jika nanti dalam tahapan-tahapan pemilu ditemukan adanya indikasi kecurangan, diinstruksikan untuk segera membuat kronologi berdasarkan data di lapangan dan melaporkan ke DPC, yang kemudian disampaikan langsung kepada badan bantuan hukum partai untuk ditindaklanjuti.
“Juga akan kita laporkan ke DPD Jatim dan DPP sebagai pembuat keputusan. Juga kita laporkan ke Bawaslu sebagai penyelenggara yang mengawasi berlangsungnya pemilu,” tegasnya.
Anton berharap, setiap Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jujur dan Adil pengampunya adalah caleg PDI Perjuangan di daerah tersebut.
“Posko ini harapannya tidak hanya berdiri satu saja di setiap kelurahan, tetapi harus diperbanyak. Kalau perlu posko berdiri di rumah-rumah rakyat,” ujarnya. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS