SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya kembali menambah anggaran dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di perkampungan. Penambahan tersebut bakal direalisasikan awal pekan depan.
Anggaran ini untuk mendukung Satgas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo. Khususnya di wilayah-wilayan perkampungan yang aktif dalam upaya pencegahan virus corona.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, penambahan dana setiap kampung disiapkan sebesar Rp 10 juta. Stimulan ini sebelumnya dinaikkan dari Rp 3 menjadi Rp 3,5 juta.
“Sudah disepakati saat rapat bersama Bu Wali. Estimasinya dalam waktu dekat,” kata Whisnu, Rabu (8/7/2020).
Anggaran itu, sebut WS, sapaan akrabnya, difokuskan bagi pemutusan mata rantai pandemi. Baik produksi disinfektan maupun membuat dapur umum.
Berdasar data Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya, saat ini terdapat 1.505 kampung tangguh yang tersebar di seluruh RW di 31 Kecamatan.
Alumnus ITS Surabaya ini menjelaskan, kegiatan yang dilakukan di kampung-kampung tangguh dinilai efektif. Salah satunya di RT 7 RW 1 Kampung Kranggan, Kelurahan Bubutan.
Gotong-royong warga terlihat dalam kebersamaan memutus rantai pandemi. ”Ini sangat efektif. Sementara yang terlihat warga urunan dalam pencegahan. Itu yang ingin kita bantu,” terang wawali yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.
Selain penambahan anggaran, WS juga minta pengurus kampung dan warga tetap menjalankan disiplin mentaati protokoler kesehatan. Seperti jaga jarak, rajin cuci tangan, dan memakai masker.
“Karena yang bisa mengingatkan itu justru warga terdekat. Misalnya tetangga. Sehingga tingkat kesadaran semakin terbentuk,” pungkas WS yang menjadi kandidat calon wali kota di Pilkada Surabaya 2020 ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS