KADER PDI Perjuangan Kabupaten Jember berikrar siap mengawal pemilu 9 April 2014 untuk mewujudkan demokrasi berkualitas. Ikrar itu diucapkan dalam deklarasi satuan tugas (Satgas) Kontra Kejahatan Pemilu, di gedung K-Link Kebonsari Jember, Jumat (21/3/2014).
Pengucapan naskah manifesto yang berisi tekad melawan segala bentuk kejahatan pemilu dilakukan ratusan kader dan disaksikan Wakil Sekretaris BP Pemilu Pusat PDI Perjuangan, Arif Wibowo. Mereka juga siap melaksanakan pendidikan politik bersama rakyat, dan siap bergerak progresif untuk pemilu bersih dan bermartabat.
Arif Wibowo mengatakan kader-kader PDI Perjuangan Jember diharapkan mampu menjadi penggerak penegakan demokrasi. Sebagai kader partai yang menjunjung penuh demokrasi, katanya, mereka bertanggung jawab mengawal proses pemilu nanti.
“Apakah kalian rela pemilu seperti orde baru kembali terjadi?” tanya Arif saat menyampaikan orasi acara deklarasi, yang dijawab tegas ratusan kader, “Tidak!”
Legislator DPR RI yang juga caleg DPR di dapil 4 (Lumajang-Jember) Jatim ini menilai, sejak pemilu pertama hingga pelaksanaan pemilu ke-11 tahun ini, hanya pemilu 1955 yang mampu berjalan ideal. Selama 32 tahun di bawah kekuasaan rezim orde baru, ungkapnya, pelaksanaan pemilu tidak berjalan demokratis.
Pasca reformasi yang melahirkan pemilu 1999, tambah Arif, juga melahirkan kecurangan pelaksanaan pemilu yang sangat masif. Bahkan, praktik money politic semakin merajalela.
“Jika kita terlena dengan kondisi seperti saat ini, apalagi gagal melaksanakan pemilu kali ini. Maka lima tahun kedepan, rezim semacam orde baru akan kembali lahir,” ujarnya.
Dia mengaku bangga dengan kader PDI Perjuangan Jember yang bisa mengawali lahirnya deklarasi semacam ini. Menurut Arif, deklarasi kader yang memiliki kesadaran penuh mewujudkan demokrasi luber jujur dan adil semacam ini akan ditularkan ke basis PDI Perjuangan di Indonesia. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS