BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan seorang tokoh masyarakat yang juga pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (30/11/2018).
Pada pertemuan itu, Yusril diterima di ruang kerja Presiden sekira pukul 11.25 WIB. Setelah bersalaman, keduanya kemudian duduk bersama.
Momen pertemuan ini pun diunggah ke dalam akun Instagram @ jokowi. “Bertemu kawan lama, Bapak Profesor Yusril Ihza Mahendra di Istana Bogor, siang menjelang salat Jumat tadi,” demikian kalimat pembuka caption foto pertemuan Presiden Jokowi bersama sang kawan lama.
“Sudah lama saya mengenal Prof. Yusril, semenjak saya masih di Solo. Hubungan kami tetap berlanjut sampai saya pindah ke Jakarta. Saya bahkan bertamu ke kediaman beliau,” demikian penutup caption foto.
Usai pertemuan, keduanya kemudian menuju Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor untuk menunaikan salat Jumat. Dengan menaiki golf cart, mereka menuju masjid bersama dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Jokowi mengaku sudah mengenal Yusril sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hubungan keduanya pun terus berlanjut dengan baik saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Saya pernah ke rumah Prof. Yusril. Jadi menurut saya, saya dengan beliau ini kawan dan sahabat yang akrab dan baik,” ujar Presiden selepas salat Jumat.
Terkait pertemuan, Jokowi menuturkan bahwa keduanya berbicara mengenai masalah negara, terutama ketatanegaraan.
Sementara itu, Yusril mengakui meski dirinya kadang memberikan kritik kepada Presiden, bukan berarti ia berseberangan.
“Pak Jokowi pasti paham bahwa kadang-kadang ada kritik disampaikan. Tapi semua itu dengan niat yang baik. Tapi kritik yang konstruktif ya, bukan asal kritik tanpa alasan. Karena niatnya baik, ya beliau juga dengarkan, pertimbangkan. Kalau sesuai, ya dilaksanakan, kalau tidak sesuai, ya tidak dilaksanakan. Itu saja,” jelas Yusril.
Tak hanya kritik, Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu pun sering memberikan saran terutama yang terkait dengan bidang hukum, baik yang ditanyakan langsung oleh Presiden maupun yang tidak.
“Ada yang beliau pertimbangkan. Mudah-mudahan membawa manfaat bagi kehidupan bangsa dan negara kita semuanya,” ujarnya.
Sejak awal November 2018, Yusril yang pernah menjabat Menkumham di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri itu menjadi pengacara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS