Jumat
24 Oktober 2025 | 5 : 47

Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Dipastikan Efektifitas dan Keamanannya

pdip-jatim-jokowi-261020

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan, vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat untuk menangkal virus corona Covid-19 harus dipastikan efektifitas dan keamanannya.

“Keamanan itu artinya kalau disuntik betul-betul sudah melewati tahapan-tahapan uji klinis yang benar,” kata Jokowi dalam rapat terbatas “Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi” di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020).

Jokowi mengingatkan, masyarakat saat ini sangat menaruh perhatian terkait aspek keamanan vaksin Covid-19. Jika ada satu saja tahapan uji klinis yang terlewat, maka hal itu akan berdampak pada kepercayaan masyarakat.

Dia juga khawatir masyarakat justru ramai-ramai akan menolak vaksinasi apabila pemerintah tergesa-gesa. “Hati-hati jangan sampai tergesa gesa ingin vaksinasi sehingga standar kesehatan dinomorduakan,” pesannya.

“Jangan timbul persepsi pemerintah tergesa-gesa, terburu-buru tanpa ikuti kaidah ilmiah yang ada,” tambah dia.

Jokowi mengakui, saat ini semua negara pasti menginginkan adanya kecepatan untuk menuntaskan penanganan pandemi, termasuk dalam memberikan pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi kepada warganya.

“Memang kita ingin langkah gerak cepat tetapi penuh dengan perencanaan yang matang dan persiapan yang matang,” tuturnya.

Pemerintah sebelumnya telah menyepakati pembelian vaksin dari empat perusahaan di luar negeri, yakni Cansino, G42/Sinopharm, Sinovac, dan Astrazeneca. Keempat vaksin tersebut masih dalam tahap uji klinis fase 3.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyatakan, saat ini, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia.

Menurutnya, rata-rata kasus aktif di Indonesia per 25 Oktober 2020 berada pada angka 16,08 persen. “Ini lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,73 persen,” terang Jokowi.

Sementara itu, dibandingkan bulan yang lalu, rata-rata kematian di Indonesia juga mengalami penurunan, dari 3,83 persen menjadi 3,41 persen.

“Ini masih sedikit tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 2,28 persen,” imbuhnya.

Rata-rata kesembuhan di Indonesia juga mengalami peningkatan, mencapai 80,51 persen. Ini lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang berada pada angka 73,60 persen.

“Tiga hal ini saya kira perlu diketahui oleh kita semua sehingga kerja keras yang kita lakukan betul-betul menghasilkan angka-angka yang tadi saya sampaikan,” kata dia. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...