Zuhairi Misrawi
JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik 12 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk negara sahabat, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021) siang.
Di antara 12 Dubes yang dilantik itu, ada dua kader PDI Perjuangan di dalamnya. Yakni Zuhairi Misrawi dan Muhammad Prakosa.
Zuhairi Misrawi, Dubes LBBP RI untuk Republik Tunisia. Sedang Muhammad Prakosa, Dubes LBBP RI untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, FAO, dan WFP.
Dalam pelantikan ini, Presiden Jokowi mengambil sumpah para Dubes LBBP.
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya untuk diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara”
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab”
“Bahwa saya akan melaksanakan dengan setia segala perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemerintah pusat dan saya akan memenuhi dengan setia segala kewajiban yang ditanggungkan kepada saya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh,” ucap Presiden Jokowi saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan Dubes LBBP.
Zuhairi Misrawi merupakan kader PDI Perjuangan yang juga salah satu anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Ia juga menjadi anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
Pria yang lahir di Sumenep, Madura, pada tahun 1977 ini dikenal sebagai aktivis berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Dia salah satu anggota Intelektual Muda Nahdlatul Ulama dan Ketua Moderate Muslim Society.
Gus Mis juga pernah mondok selama 6 tahun di Pondok Pesantren Al Amien, Prenduan. Adapun Zuhairi menempuh pendidikan di Departemen Akidah-Filsafat, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada 1995-2000.
Sepulang dari Mesir, ia aktif di Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) sebagai Koordinator Kajian dan Penelitian pada 2000-2002.
Pada November 2020 lalu, Zuhairi diangkat sebagai Komisaris Independen di PT Yodya Karya (Persero), BUMN yang bergerak di bidang jasa konsultan konstruksi.
Sedang M Prakosa dikenal publik bukan hanya sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2019-2024.
M Prakosa, pernah mengabdi sebagai Menteri Pertanian pada Kabinet Persatuan Nasional, di mana KH Abdurachman Wahid sebagai presiden dan Megawati Soekarnoputri menjadi wakilnya.
Kariernya sebagai menteri masih berlanjut ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia.
Dia terpilih menjadi Menteri Kehutanan pada Kabinet Gotong Royong dengan masa menjabat terhitung sejak 2001 hingga 2004.
Selepas menjadi bagian dari pemerintah, M Prakosa kemudian terpilih sebagai anggota DPR dari PDI Perjuangan hingga saat ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS