JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali masuk dalam daftar tokoh Islam paling berpengaruh di dunia dalam The Muslim 500: The World 500’s Most Influential Moslem in the World 2021.
Melansir situs themuslim500.com, Jokowi berada di peringkat ke-12 daftar tokoh muslim berpengaruh dari 50 tokoh Islam dunia.
Di urutan ke-13 setelah Jokowi adalah Imam besar Al Azhar, Sheikh Ahmmad Muhammad Al-Tayyeb dari Mesir. Sebelumnya, Al-Tayyeb menduduki peringkat pertama tokoh Islam paling berpengaruh pada tahun 2018.
Situs themuslim500.com menyatakan Jokowi merupakan Presiden Indonesia yang kembali terpilih pada Pemilu 2019 dengan perolehan 55 persen suara. Pada pemilu 2019, Jokowi yang menggandeng KH Ma’ruf Amin melawan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam Pemilu 2019, isu agama masih menjadi salah satu perbincangan. Bahkan, latar belakang agama Jokowi masih sempat dipertanyakan.
Selain Jokowi, terdapat dua ulama asal Indonesia yang juga masuk daftar 50 tokoh Islam paling berpengaruh di dunia, yang dirilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC (Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan) di Yordania tersebut.
Keduanya, yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj dan Habib Luthfi bin Yahya.
Said Aqil menempati posisi ke-18 dalam daftar tersebut. Sedangkan, Habib Luthfi berada di posisi ke-32.
Nama Habib Luthfi sempat menjadi sorotan terkait penangkapan Soni Eranata alias ustaz Maaher At-Thuwailibi. Maheer diduga menghina Habib Luthfi dalam akun sosial media pribadinya.
Habib Luthfi dikenal sebagai ulama tersohor di Indonesia dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI periode 2020-2025.
Terkait ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) menyatakan K.H. Said Aqil Sirodj dan Presiden Joko Widodo merupakan sosok pemimpin muslim moderat.
“Kiai Said Aqil Sirodj dan Presiden Jokowi sosok pemimpin muslim moderat, punya pengaruh besar,” kata Muchamad Nabil Haroen di Jakarta, Selasa (15/12/2020).
“Ini merupakan bukti sekaligus apresiasi dari berbagai kalangan, terutama muslim lintas negara,” tambah dia.
Presiden Jokowi, kata anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu, merupakan sosok pemimpin bersahaja yang terus menekankan kerukunan, persatuan antarbangsa, sekaligus juga penekanan politik sebagai rahmat.
Memang, menurut dia, masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai, atau juga problem-problem yang harus dicarikan solusinya.
“Ini wajar karena mengelola jutaan warga dengan kompleksitas problem. Di tengah pandemi ini, Presiden Jokowi terus menekankan solidaritas kemanusiaan untuk saling bantu di tengah pandemi dan situasi sulit,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Sirodj merupakan sosok pemimpin muslim yang konsisten, tegas, sekaligus juga sangat menghargai ilmu pengetahuan.
Kiai Said merupakan pembelajar sejati sekaligus istikamah menebar Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.
Konsistensi dan ketegasan inilah yang menjadikan Kiai Said sangat berpengaruh sekaligus menjaga kesatuan dan persatuan Islam Indonesia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS