Kamis
26 Juni 2025 | 12 : 15

Jokowi: Ke Depan, Perangnya Bukan Fisik Tapi Budaya

pdip-jatim-jokowi-di-SMA-Taruna-Nusantara

MAGELANG – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (27/1) sore.

Dalam kesempatan ini, Presiden memberikan pembekaan kepada 1.106 siswa SMA Taruna Nusantara yang berasal dari seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa di era keterbukaan ke depan persaingan antarnegara termasuk antar sumber daya manusianya akan semakin ketat dan sengit.

Ia memberikan contoh, misalnya di kawasan ASEAN sudah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan tidak bisa dicegah. “Nanti (keterbukaan) sudah antar kawasan, bisa di kawasan ASEAN dan kawasan Uni Eropa, bisa. Keluar masuk semuanya bebas, tidak pakai KTP, tidak pakai paspor,” ujar Presiden.

Artinya, lanjut Presiden, bangsa Indonesia harus siap, tidak hanya harus pintar tetapi juga perlu keberanian untuk berkompetisi.

Presiden menjelaskan, saat ini penguasaan sebuah negara tidak lagi dengan menguasai teritori atau wilayahnya melainkan menguasai sumber daya alam maupun sumber-sumber ekonominya.

“Perangnya bukan perang fisik lagi ke depan, tapi perang budaya. Hati-hati, perangnya sudah perang informasi sehingga negara tertentu menjadi lemah karena sebuah persepsi,” terang Presiden Jokowi.

Saat ini, lanjut Presiden, perangnya bukan lagi perang tembak-tembakan tapi perang arus modal masuk. Sebuah negara bisa hancur karena serangan ekonomi. “Bisa terjadi. Sudah terbukti dan anak-anak semuanya tahu,” ujar Presiden seraya mengingatkan anak-anak yang hadir agar hati-hati dengan serangan-serangan tersebut.

Oleh sebab itu, tegas Presiden, dibutuhkan sebuah jiwa dan nilai-nilai yang baru. Yang akan dibangun ke depan, lanjutnya, bukan anak-anak yang manja tapi anak-anak yang siap untuk bertarung, berkompetisi, atau bersaing dengan siapapun.

“Yang akan kita hadapi (ke depan) memang dunia persaingan, dunia kompetisi. Tidak cukup hanya dibekali masalah matematika, tidak cukup hanya dibekali masalah ilmu biologi,” tutur Presiden Jokowi.

Meski demikian, Presiden mengajak siswa-siswi SMA Taruna Nusantara untuk tidak takut. Ditegaskan Presiden, bangsa Indonesia harus optimistis dalam memenangkan kompetisi tersebut karena sudah menyiapkan diri. “Tidak perlu takut, tidak perlu khawatir,” pungkasnya.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan ini Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. (setkab)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Jelang 1 Suro, Bupati Sugiri Ziarah ke Makam Para Leluhur Bumi Reog

PONOROGO – Menjelang Tahun Baru Islam 1 Muharram atau 1 Suro, banyak adat dan tradisi yang dilakukan masyarakat ...
LEGISLATIF

Jember Berupaya Jadi Kabupaten Layak Anak, Indi Naidha: Jangan Sekadar Kejar Target Administratif

JEMBER – Kabupaten Jember terus mengupayakan peningkatan predikat sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Setelah ...
LEGISLATIF

F-PDIP DPRD Kabupaten Malang Dorong Adanya Perda Perlindungan Kerja ASN dari Intervensi Politik

MALANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang mendorong adanya sebuah Perda perlindungan ASN dari intervensi ...
KABAR CABANG

DPC PDI Perjuangan Surabaya Konsolidasikan Satgas Partai

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya melanjutkan konsolidasi internal. Kali ini, giliran Satuan Tugas ...
SEMENTARA ITU...

Banyuwangi Resmi Luncurkan “Sunwangi”, Beras Biofortifikasi Bernutrisi Tinggi

BANYUWANGI – Setelah sekitar setahun melalui proses penelitian budidaya, Kabupaten Banyuwangi meluncurkan ekosistem ...
KABAR CABANG

‘Aku Melihat Indonesia’ Menggema di Pendopo Wedya Graha Ngawi

NGAWI – Suara lantang Florencya Karina Putri, siswi SDN Gendingan 5, menggema dari atas panggung Pendopo Wedya ...